Jumat, 10 April 2020

Profil Kabupaten Jepara


logo
Lambang Kabupaten Jepara

Moto: Trus Karyo Tataning Bumi (dari Bahasa Jawa yang artinya "Terus Bekerja Keras Membangun Daerah")
Semboyan: The World Carving Centre
Slogan pariwisata: The Beautiful of Java
Julukan: Kota Ukir, Scheveningen van Java, Bumi Kartini


Locator kabupaten jepara.gif
Peta lokasi Kabupaten Jepara di Jawa Tengah

Kawasan Tugu Kartini Jepara
Kawasan Tugu Kartini Jepara
 
Provinsi Jawa Tengah
Dasar hukum UU No. 13/1950
Tanggal peresmian 10 April
Ibu kota Jepara
Luas                         1.004,16 km2
Demografi
- Suku bangsa Jawa, Portugis, Arab, Tionghoa, Bugis
- Agama Islam, Kejawen, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan agama lainnya
- Bahasa Indonesia, Jawa
- Zona waktu WIB
- Kode area telepon 0291 (daratan)
0297 (Karimunjawa)
- Bandar udara Bandara Dewandaru
Pembagian administratif
- Kecamatan 16
- Kelurahan 195
Simbol khas daerah
- Flora resmi Durian Petruk
- Fauna resmi Elang Laut Dada Putih
Situs web www.jepara.go.id


Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa.

Etimologi


Dari sisi etimologisnya Jepara dulunya menurut C. Lekkerkerker berasal dari kata Ujungpara yang menunjukkan letak geografis Jepara di semenanjung yang strategis dan mudah di jangkau oleh para pedagang. disebut ujungpara karena dahulu ada orang dari Majapahit yang sedang berjalan melewati daerah yang sekarang disebut Jepara, melihat nelayan yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya "membagi" dalam bahasa jawa adalah "Para" (dibaca: Poro), maka pengembara tersebut menceritakan di kota tujuannya bahwa dia melewati Ujung Para karena dia melewati ujung pulau Jawa yang ada yang membagi ikan. Kata "Para" dari sumber yang lain diartikan Pepara, yang maksudnya bebakulan mrono mrene yang kemudian diartikan sebuah ujung tempat bermukimnya para pedagang dari berbagai daerah yang hilir mudik di tempat tersebut. Yang kemudian berubah menjadi Ujung Mara, dan Jumpara, yang akhirnya berubah menjadi Japara pada tahun 1950an diubah menjadi Jepara hal itu dibuktikan adanya Persijap (Persatuan Sepak bola Japara). Kata Ujung dan Para sendiri berasal dari bahasa jawa, Ujung artinya bagian darat yang menjorok ke laut dan Para yang artinya menunjukkan arah, yang digabung menjadi suatu daerah yang menjorok ke laut. Letak geografis memang menempatkan Jepara di semenanjung yang strategis dan mudah di jangkau oleh para pedagang. Para dari sumber yang lain diartikan Pepara, yang artinya bebakulan mrono mrene, yang kemudian diartikan sebuah ujung tempat bermukimnya para pedagang dari berbagai daerah. Orang Jawa menyebut menyebut nama Jepara menjadi Jeporo, dan orang Jawa yang menggunakan bahasa krama inggil menyebut Jepara menjadi Jepanten, dalam bahasa Ingris disebut Japara, Sedangkan orang Belanda menyebut dengan Yapara atau Japare.

Geografis


Kabupaten Jepara terletak di Pantura Timur Jawa Tengah yang bagian barat dan utaranya dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan.
Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Di Karimunjawa juga terdapat Bandara Dewandaru yang didarati pesawat dari Bandara Ahmad Yani Semarang.

Sejarah


Pemandangan kota Jepara di sekitar tahun 1650, dengan latar belakang Gunung Muria.
 
Pulau Jepara atau Pulau Muria

Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan di tanah Jawa. Di ujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.

Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat permukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tomé Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada di bawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di Bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Nimas Ratu Kalinyamat.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.

Kerajaan

 

di Jepara terdapat beberapa Kerajaan pada masanya, yaitu:

Pariwisata

 

Transformasi logo pariwisata Jepara
 
Logo lama.
 
Logo baru.
 

Masjid Agung Jepara pada tahun 1660.
 
Gapura Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan simbol pluralisme Islam-Hindu yang masih dijaga keasliannya.
 
Sisa benteng pelindung komplek inti Kraton Kalinyamat, satu-satunya sisa bangunan kraton yang masih dapat dilihat saat ini di Robayan.
 
Pusat kuliner di Pecangaan (gang sebelah utara PT Dasaplast)
 
Pusat kuliner di Jepara (sebelah barat SCJ)
 
Pasar Sejajar pusat oleh-oleh khas Jepara.
 
SCJ dekat alun-alun Jepara.
 
 

Wisata Alam

 

 

Wisata Sejarah

 

 

Wisata Cagar Alam

 

 

Wisata Cagar Budaya

 

 

Wisata Desa

 

 

Wisata Keluarga

 

 

Wisata Air

 

  • Pemancingan Cemoro Kembar, di Ngabul
  • Kolam Pemancingan dan Warung Makan Kalinyamatan, di Batukali
  • Pemancingan Resto Cafe Lumbung Djati, di Ngabul

 

Wisata Kuliner

 

  • Pasar Payung (Pusat Kuliner), di Plajan
  • Belum Ada Nama Resmi dari Pemkab(mungkin bisa diberi nama Jepara Culinary Centre), di Jobokuto (Belakang SCJ)
  • Belum Ada Nama Resmi dari Pemkab(mungkin bisa diberi nama Karimunjawa Culinary Centre), di Karimunjawa (Dekat Alun-Alun Kota Karimunjawa)
  • Belum Ada Nama Resmi dari Pemkab(mungkin bisa diberi nama Pecangaan Culinary Centre), di Pecangaan Kulon (Sebelah Utara PT Dasaplast)

 

Wisata Malam

 

Kabupaten Jepara terdapat beberapa tempat wisata malam yang positif bagi anak-anak hingga dewasa, yaitu:

 

Wisata Misteri (urban legend)

 

 

Wisata Religi

 

 

Wisata belanja

 

 

Perayaan

 

Perayaan Tradisional

Perayaan Modern


Seni Budaya


Di Kabupaten Jepara terdapat berbagai jenis kesenian, yaitu:

Jenis kesenian tradisional Samroh, Gambus, dan Angguk, semuanya bernapaskan Islam. Jenis kesenian tradisional lainnya adalah dagelan, emprak, ketropak, ludruk, kentrung, keroncong,dan prasah. Melalui beberapa kesenian tradisional ini, pemerintah menggunakannya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat misalnya mengenai pembangunan dan keluarga berencana.

Julukan Jepara


Kabupaten Jepara memiliki beberapa julukan, ada yang diberi julukan secara resmi ada juga yang tidak bersifat resmi, di antaranya:
  • Kota Ukir
Pada zaman Kerajaan Kalinyamat yang dipimpin Sultan Hadlirin ayah angkatnya yang berasal dari Cina mengukir batu yang dia bawa dari Cina untuk di letakkan di Masjid Mantingan. Lalu dia mengajarkan cara mengukir yang indah kepada warga Jepara sampai sekarang. Maka Jepara dijuluki Kota Ukir.
  • Bumi Kartini
Jepara adalah kota dilahirkanya pahlawan nasional R.A. Kartini, maka Jepara dijuluki Bumi Kartini.
  • Kota Energi [9]
Slogan R.A Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang hal tersebut terealisasikan oleh pemerintah kabupaten Jepara dengan adanya 4 PLTU di Jepara, yang menjadi pemasok listrik Jawa, Bali, Madura. Oleh karena itu Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah) secara resmi memberi julukan KOTA ENERGI kepada Kabupaten Jepara.PLTU TJB Jepara merupakan PLTU pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ramah lingkungan. Selain PLTU TJB Jepara yang berada di Desa Tubanan, terdapat juga PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) di Desa Kemojan, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Desa Parang dan Desa Nyamuk, dan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) di Desa Karimunjawa, Sehingga Kabupaten Jepara terdapat empat macam pembangkit listrik. Bahkan BATAN juga akan membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Semenanjung Jepara.
  • Kota Fashion
Di Jepara banyak ditemukan beberapa sentra produk fashion seperti: Tenun Ikat di Troso, Batik Jepara di Slagi, Konveksi Baju di Sendang, Konveksi Celana di Bandungrejo, Konveksi Jeans di Jebol, Konveksi Kerudung Hijab di Pendosawalan, Konveksi Bordir di Nalumsari, Perhiasan Monel di Kriyan, Perhiasan Emas di Margoyoso. Produk fashion Jepara telah membanjiri Pasar Semarang, Surabaya, Bali, Jakarta, Palembang, dan lain-lain.
  • Kota Kerajinan (Kota Seni)
Banyak seni kerajinan di Jepara seperti seni ukir, seni patung, seni relief, seni monel, seni emasan, seni gerabah, seni rotan, seni anyaman bambu, seni macan kurung, dan lain-lain. Oleh karena itu Jepara dijuluki Kota Kerajinan.
  • Kota 1000 Ponpes
Banyak yang menganggap Pondok Pesantren terbanyak di Jawa khususnya Jawa Tengah ada di Rembang, tetapi kenyataannya di Jepara terdapat Pondok Pesantren 2x lipat lebih banyak dari jumlah pondok pesantren di Kabupaten Rembang. Oleh karena itu Jepara di kenal sebagai Kota Seribu Pondok Pesantren, Bahkan jumlah Kyai dan Ustadz terbanyak[10] di Jawa Tengah berada di Kabupaten Jepara. Sehingga Jepara juga dikenal sebagai kota santri.
  • The World Carving Center
Jepara berhasil membuat rekor MURI sekaligus Rekor Dunia dalam bidang mengukir kayu bersama terbanyak di dunia. Maka Jepara resmi menyandang gelar The World Carving Center.
  • The Beautiful of Java
The Beauty of Java tidak berlebihan disandang oleh Jepara, karena Jepara memiliki aneka keindahan dari tempat wisata pegunungan, wisata pantai, wisata kepulauan bahkan sampai wisata bawah laut (Terumbu karang) ditambah lagi gadis-gadis Jepara terkenal cantik-cantik, karena banyak orang Jepara yang masih berdarah Portugis terutama di daerah Kecamatan Donorojo. Apalagi berkali-kali Jepara mendapat Adipura dikarenakan kota Jepara begitu bersih dan sangat indah. Maka untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Bupati Jepara mengambil slogan pariwisata Jepara, The Beautiful of Java (Keindahannya Jawa) sebagai upaya pencitraan Kota Jepara sebagai pusat Wisatanya Pulau Jawa.
  • Caribbean van Java
Keindahan Kepulauan Karimunjawa keindahanya seperti di Karibia. Karimunjawa mempunyai kesamaan lain dengan Karibia yaitu terdiri dari beberapa pulau kecil, oleh karena itu belanda memberi julukan sebagai Caribbean van Java.
  • Scheveningen van Java
Menjelang kenaikan kelas di saat liburan pertama, Ny. Ovink Soer dan suaminya mengajak R.A. Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah menikmati keindahan pantai bandengan yang letaknya 7 km ke utara Kota Jepara, yaitu sebuah pantai yang indah dengan hamparan pasir putih yang memukau sebagaimana yang sering digambarkan lewat surat-suratnya kepada temannya Stella di negeri Belanda. RA Kartini dan kedua adiknya mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran menghindari ombak, kepada RA Kartini ditanyakan apa nama pantai tersebut dan dijawab dengan singkat yaitu Pantai Bandengan. Kemudian Ny. Ovink Soer mengatakan bahwa di Holland pun ada sebuah pantai yang hampir sama dengan bandengan namanya Klein Scheveningen secara spontan mendengar itu R.A. Kartini menyela kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan nama Klein Scheveningen.

Kuliner Khas


Masakan

 

Soto Jepara soto khas Jepara
 
Sayur Asem Jepara di Mayong.
 
Soto Bumbu soto khas Jepara.
 
 
Tongseng Cumi di alun-alun Karimunjawa.
 
Bakso Karimunjawa di alun-alun Karimunjawa.
 
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam masakan khas Jepara, di antaranya:
Bahan utamanya ikan (diusahakan ikan segar) ditambah bumbu-bumbu: bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, sereh, jahe, terasi (sedikit), gula merah, garam, merica / lada, daun salam, dan lengkuas. Semua bumbu diracik dan direbus, setelah air mendidih ikan dimasukkan sampai masak. Diusahakan jangan terlalu lama supaya lebih fresh dan protein ikan tidak banyak yang hilang.
Soto Ayam Jepara rasanya berbeda dengan Soto Ayam Kudus, Semarang, di karenakan adanya Kucai di dalam Soto Jepara.
Soto Bumbu adalah soto dari Jepara rasanya sangat berbeda dengan Soto yang lain, karena pada umumnya soto menggunakan daging ayam. Sedangkan Soto Bumbu menggunakan daging sapi, usus sapi, dan babat sapi.
Sop udang sama dengan sop pada umumnya, hanya saja sop ini memakai kaldu udang dan di tambah udang goreng serta cabe mentah yang ditumbuk (digeprek). Sop ini akan lebih nikmat dimakan selagi masih panas atau hangat.
Sup ini termasuk dalam masakan fusion, adalah paduan kuliner lokal dan asing, yaitu perpaduan Kuliner Belanda, Cina, dan Jawa. Salah satu contoh yang tersaji di sini adalah “pangsit” yang tidak tampak seperti pangsit yang kita kenal, tetapi justru berupa sup bening dengan dadar gulung udang yang cantik. Sup ini hampir serupa dengan pangsit pengantin yang berbahan utama pangsit goreng. Sup Pangsit Jepara adalah salah satu masakan kesukaan R.A. Kartini.
Opor Panggang adalah opor khas Jepara. Opor ini hampir mirip dengan Opor Bakar yaitu opor khas Kudus, tetapi rasanya lebih nikmat Opor Panggang. Karena proses pembuatannya ayam di masak dalam kuali yang terbuat dari tanah liat, sehingga daging ayam dan bumbu opornya memiliki cita rasa yang khas.
Bongko mento adalah salah satu sajian asal keraton Jepara. Sajian yang dibungkus dengan daun pisang ini berisi dadar yang telah diisi dengan tumisan suwiran dada ayam yang dicampur dengan jamur kuping, soun, dan santan. Kudapan ini bisa menjadi pilihan snack gurih untuk arisan atau pesta kecil di rumah anda.
Lontong Krubyuk seperti lontong pada umumnya, lontong krubyuk disajikan dengan campuran tauge setengah matang. Lengkap dengan irisan daun seledri. Yang membedakan dengan makanan lontong lainnya, Lontong Krubyuk diberi suwiran daging ayam semur disiram dengan kuah bakso.
Singit terbuat dari daging sapi sekel, santan kelapa, kecap manis, garam, cabai merah, bawang putih, bawang merah, gula merah, kemudian campur daging, bumbu halus, santan, kecap, dan garam, lalu masak di atas api dengan panas sedang sampai matang dan kuah mengental.
Terbuat dari daging sekel, garam, merica bubuk, pala bubuk, kecap manis, minyak untuk menumis, dan lain-lain.
Masakan ini biasanya disajikan di waktu siang hari, Sayur Pepaya Jepara terbuat dengan bahan utamanya adalah pepaya muda yang diracik dengan santan, kluwek, dan lain-lain.
Sayur asem asal Jepara ini memang mirip dengan sayur asem asal Jakarta, tidak seperti sayur asem asal Jawa Tengah yang cenderung bening.
Jepara adalah salah satu kota yang ada di Jawa Tengah ini memiliki sajian yang bisa menjadi pilihan untuk menu sehari-hari. Namanya sayur betik asal Jepara ini menggunakan pepaya muda dan daging tetelan sebagai bahan utamanya.
Terbuat dari daging tanpa lemak, lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, asam jawa, gula pasir, dan lain-lain.
Terbuat dari daging kambing yang lembut dan campuran rempah-rempah membuat Gule Petih Jepara ini cocok untuk teman makan nasi pada Hari Raya Lebaran maupun Idul Adha.
Terbuat dari Ayam fillet, udang jerbung, kaldu ayam, santan, serai, daun jeruk, garam, gula pasir, minyak untuk menumis, dan lain-lain.
Sayur Keluak Ayam adalah makan khas Jepara.
Kagape kambing mudah di jumpai ketika hari raya Idul Adha.
Bakso biasanya menggunakan daging Kambing, Kerbau, ataupun Sapi. Di Jepara Bakso menggunakan daging ikan ekor kuning.
Bahan-bahanya adalah tepung, daging ikan tongkol, air, dan lain-lain.
Tongseng biasanya yang menggunakan daging Kambing, Kerbau, ataupun Sapi. Kalau di Jepara bukan dari bahan tersebut melainkan dari daging Cumi-cumi maka dinamakan Tongseng Cumi atau Tongseng Cumi-Cumi.
Rempah terbuat dari kelapa parut dan ikan dan lain-lain.
Daging ikan kerapu/tengiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus, kemudian di iris agak tebal-tebal, maka siap di sajikan bersama sambal maupun saus. di Jepara ada kebiasaan menyantap gulungan bakal kerupuk itu ketika masih kenyal. Cukup diiris agak tebal, Anda akan memperoleh rasa gurih gulungan tersebut. Rasanya tergantung campurannya, apakah ikan atau udang. Kalau merasa agak kurang nyaman memakan langsung, bisa menggorengnya. Cukup hanya garing di luar, kemudian angkat. Paling nikmat disantap ketika masih panas dengan colekan saus sambal. Rasanya tidak kalah gurih dibanding Empek-empek.
Horok-horok adalah tepung sagu yang dikukus. Setelah masak dituang dalam tempayan dan diaduk dengan sisir. Sehingga walaupun kenyal dan liat,namun bentuknya menjadi butiran-butiran kecil menyerupai sterofoam. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan sedikit garam dan dimakan sebagai campuran bakso, gado-gado, pecel, atau sate kikil.
Hoyok-hoyok atau disebut juga Oyol-Oyol terbuat dari tepung tetapioka di campur dengan air dan kelapa, setelah jadi di hidangkan dengan tambahan parutan kelapa. Hoyok-hoyok adalah versi manis dari Horok-Horok.
Adalah sate yang menggunakan daging Sapi yang dipadukan dengan bumbu-bumbu khas Jepara.
Sate kikil atau disebut sate cecek adalah sate kulit sapi yang diberi bumbu kacang biasanya disantap untuk lauk makan horok-horok.
Adalah ikan laut yang dipanggang (dibakar) dan disajikan bersama sambal santan.
Ikan teri mentah yang dikeringkan dan diberi garam, bentuknya seperti bakwan.

Sambal

 

Kabupaten Jepara memiliki sambal khas Jepara, diantaranya:
Bahan utamanya adalah Petis Udang atau Cumi-cumi, yang di campur dengan garam, gula, kecap, bawang putih goreng dan uleg kembali. Tuang air dan uleg sampai merata. Taburkan bawang goreng untuk menyedapkannya.
Bahan untuk membuat Sambal Raden khas Jepara, yaitu: Minyak Goreng, Cabai Keriting, Cabai Rawit, Tomat, Terasi, dan garam. Proses pembuatan Sambal Raden, Digoreng semua bahan sampai layu, kemudian diuleg semua bahan, masukan sedikit garam, dan sedikit moto, uleg sampai halus. Setelah sudah cukup halus, siap dihidangkan. Sambal Raden sangat nikmat dimakan dengan lauk tempe goreng ataupun ayam goreng dan nasi putih panas.
Bahan dasarnya adalah parutan kelapa.
Bahan utamanya adalah Jambu Mete, yang di campur dengan cabai merah, cabai rawit, terasi, kacang mete goreng, gula, dan garam. Haluskan semua bahan menjadi sampai halus. Setelah halus, Sajikan Sambal Jambu Monyet dengan lalapan mentah dan nasi putih panas.

Salad

 

Kuluban di Pasar Karangrandu
 
Brayo di Pasar Karangrandu
 
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam salad khas Jepara, di antaranya:
Sajian yang terdiri dari berbagai macam sayuran dan disajikan dengan bumbu kelapa ini biasanya kita sebut dengan Urap. Tapi di Jepara hidangan ini disebut kuluban yang sedikit membedakan Kuluban dengan Urap adalah Kuluban terdapat nangka muda rebus dan taoge yang disajikan mentah.
Brayo adalah buah dari mangrove jenis si api-api. Cara penyajian adalah Brayo di rendam dalam air kapur selama seharian, lalu di masak selama seharian, setelah matang di sajikan dengan parutan Kelapa.
Sejenis rumput laut yang bentuknya bulat-bulat kecil, enak dimakan dalam keadaan segar, dan konon bisa menyembuhkan radang tenggorok, amandel.
Sajian yang terdiri dari berbagai macam sayur mayur dengan bumbu kunyit cabai merah dan serutan kelapa.

Minuman

 

Adon-Adon Coro ada di Shopping Centre Jepara (S.C.J).
 
 
Sajian Es Gempol
 
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam minuman khas Jepara, di antaranya:
Sutet adalah Susu Telur Tegangan Tinggi. Cara membuatnya susu cair dipanaskan ke dalam panci, setelah susu mulai matang, pecah kan telur, Masukan telur ke mangkuk, Lalu ambil sedikt air susu yang sudah mendidih ke mangkuk (agar telur tidak kaget), Lalu aduk sampai rata (karena jika telur langsung ditaruh ke panci akan menjadi telur rebus), Lalu masukan telur kedalam panci yang berisi susu, Lalu campur dengan perasan gingseng rebus, Lalu masukan ke gelas, diberi gula sesuai selera, siap disajikan.
Horok-Horok banyak dijajakan diwarung bersama bakso atau janganan, horok-horok tersebut sebagai pengganti nasi atau lontong. Yang paling diminati adalah horok-horok dimakan dengan lauk sate cecek. Horok-horok juga dapat menjadi minuman, yaitu Wedang Horok-Horok bisa disajikan hangat ketika cuaca dingin dan juga bisa disajikan dengan es batu di cuaca yang panas.
Kopi Dapur Kuwat mudah ditemukan di warung kopi daerah kecamatan Keling. Kopi dapur Kuwat adalah gabungan Kopi dari daerah kopi unggul yaitu Damarwulan, Tempur, Kunir, Watuaji. Sehingga kopi yang dihasilkan dari racikan tersebut begitu nikmat dan istimewa.
Kopi Tempur adalah kopi yang sudah tersohor di Jepara bahkan sudah di ekspor ke luar negeri. Kopi Tempur kini sudah masuk salah satu hotel di Jepara yaitu BayFront Villa di Pantai Teluk Awur. Kopi Tempur berasal dari desa Tempur Kecamatan Keling.
Kopi Damarwulan adalah kopi yang sudah tersohor di Jepara bahkan sudah di ekspor ke luar negeri. Kopi Damarwulan kini sudah masuk hotel dan kafe di Jepara. Kopi Damarwulan berasal dari desa Damarwulan Kecamatan Keling.
Adon-adon coro merupakan minuman tradisional dengan bahan: jahe, gula merah, santan, potongan kelapa muda (dibakar), dan jamu (rempah-rempah). Cara pembuatannya adalah: jahe, gula merah, santan, dan potongan kelapa direbus dengan air secukupnua sampai mendidih. Sedangkan rempah-rempah sebagai jamu penolak masuk angin diracik (dicampur) tersendiri. Cara penyajiannya: satu sendok jamu ditaruh di dalam mangkok, lalu disiram dengan wedang jahe dan diminum selagi masih panas / hangat. Pada sore dan malam hari penjaja minuman Adon-adon coro banyak kita jumpai di pelataran sekitar Shopping Centre Jepara (SCJ) di sebelah utara Alun-alun Jepara. Harganya cukup murah dan dijamin dapat menghangatkan badan.
Bahan-bahannya terdiri dari gempol/pleret, santan, dan gula cair. Gempol/pleret berasal dari tepung beras yang dibuat adonan, dibentuk dan diberi warna lalu dikukus. Gempol berbentuk bulat sebesar kelereng sedangkan pleret berbentuk seperti kantong kecil. Cara penyajiannya sangat sederhana, gempol/pleret dimasukkan gelas/mangkok lalu disiram santan dan gula. Gempol dan pleret dapat disajikan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Bagi yang suka minuman segar, dapat ditambah es secukupnya.
Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu/aren, gula merah, dan santan. Semua bahan dicampur jadi satu dalam gelas/mangkok, bila diperlukan ditambah aroma/rasa buah tertentu, paling nikmat bila dicampur buah durian dan bila diperlukan ditambah es secukupnya.
Minuman ini bahan utamanya adalah degan (kelapa muda).

Jajan Pasar

 

Hoyok-Hoyok di Pasar Karangrandu.
 
Tawur di Pasar Karangrandu.
 
Moto Belong di Pasar tradisional Jepara.
 
Putu sagu di Pasar tradisional Jepara.
 
Lapis Pati Bodin Jepara di Pasar tradisional Jepara.
 
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam jajanan pasar khas Jepara, di antaranya:
Makanan khas dari desa Pendosawalan yang bahanya dari ketan yang di campur dengan kacang tolo, kemudian direbus sampai matang, siap disajikan.
Makanan yang berbentuk menyerupai Klepon namun tidak ada parutan kelapa. Kintelan biasanya disajikan dengan kuah santan kental.
Jajanan pasar khas Jepara yang berbahan dasar Jagung, mudah di temui di Pasar Anggur, Pasar Kalinyamatan, Pasar Karangrandu, dll.
Makanan sejenis gethuk, yang berasal dari Jepara. Bahan-bahanya berasal dari ketela pohon yang direbus sampai matang hingga lembek lalu dibentuk dan diberi taburan kelapa parut dan gula merah.
Makanan yang bahan-bahannya tepung kanji, tepung beras, garam, gula pasir, daun suji, pewarna makanan.
Tapai yang dibungkus adonan tepung terigu ditambah gula & garam secukupnya (bila diperlukan) digoreng.
Putu yang terbuat dari sagu dan kelapa parut.
Gethuk dengan rasanya yang khas Jepara.
Madu mongso sangat mudah ditemukan di Jepara teutama saat Hari raya Idul Fitri. Selain di Jepara, Madu Mongso juga dapat ditemukan di Kudus.
Poci terbuat dari adonan tepung ketan dan santan kemudian dibentuk kerucut dan dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi campuran parutan kelapa & gula merah lalu dikukus.
Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya: tepung beras, tepung tetapioka, tepung maizena, gula merah, santan, garam, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tetapioka, dan gula merah dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 4 lapisan. Kemudian tepung maizena & santan direbus dan dicurah pada lapisan paling atas. Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
Sejenis kue lapis yang tersusun lebih dari 5 lapisan. Bahan pembuatnya: tepung beras, tepung tetapioka, gula merah, gula pasir, santan, garam, pala, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tetapioka, gula pasir, dan santan dibuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 3 lapisan. Kemudian tepung beras, tetapioka, gula merah dansantan direbus dan dicurah pada 2 lapisan atas. Pada permukaan paling atas ditaburi pala yang ditumbuk (dihaliskan). Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
Bahan pembuatnya terdiri: tepung ketan, tepung tetapioka, santan, gula pasir, air jahe, dan pewarna. Semua bahan (kecuali warna) dibuat menjadi satu adonan lalu dikukus. Di bagian atas kue diberikan warna sesuai selera supaya lebih menarik.
Klenyem terbuat dari singkong (ketela pohon) yang diparut dan diperas (untuk mengurangi patinya) kemudian dibentuk gepeng dan oval di dalamnya diisi gula merah lalu digoreng.
Untuk membuat kenyol, singkong/ketela pohon diparut dan diperas, kemudian diisi gula merah dan dibungkus daun pisang lalu dikukus.
Nogosari terbuat dari tepung beras yang dibuat adonan, diisi pisang masak, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
Cara membuat moto belong adalah singkong diparut dan diperas lalu diisi pisang masak dan dibentuk seperti kapsul (bila perlu diberi warna). Setelah itu dibungkus daun pisang dan dikukus. Penyajiannya dengan cara dipotong/diiris tipis-tipis (sehingga berbentuk menyerupai bola mata) dan dicampur dengan parutan kelapan yang ditambah sedikit gula dan garam.

Oleh-oleh

 

Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam oleh-oleh khas Jepara, di antaranya:

Kacang Jepara adalah oleh-oleh makanan khas Jepara.
 
Carang Madu di Pasar Welahan.
Kacang tanah yang masih ada kulitnya alias belum di kupas kulitnya, di sangrai dengan pasir putih sampai warna kulit kacang menjadi kehitaman atau sampai gosong.
Biji kacang yang masih terbungkus kulit ari diberi bumbu bawang putih dan garam lalu dikeringkan (diangin-angin). Kemudian digoreng dengan pasir putih sampai masak. Jangan lupa, kacang dituang ke pasir setelah pasir dalam keadaan panas.
Bahan baku kerupuk tengiri adalah bontosan (Bontosan merupakan bahan baku kerupuk tengiri. Daging ikan tengiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).
Bahan baku kerupuk kerapu adalah bontosan (Bontosan merupakan bahan baku kerupuk kerapu. Daging ikan kerapu yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).
Bahan pembuat carang madu adalah tepung beras, gula merah, dan bumbu (garam dan lain-lain.). Cara pembuatannya: tepung dibuat adonan agak encer dan dibentuk seperti sarang/jaring laba-laba (dengan media plastik yang diberi lubang kecil di sudutnya) lalu dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng, selagi masih panas diberi siraman adonan gula pasir yang diberi pewarna makanan yang berwarna merah.
Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari Desa Tahunan – Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg. Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya. Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara, dan biasanya harganya lebih murah.
Jeruk Jepara alias jeruk swing (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing), tanaman ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau. Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetap bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD.

 

Cendera mata

 

Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Cenderamata khas Jepara, di antaranya:
Macan Kurung ukuran mini atau Macan Kurung dalam bentuk gantungan kunci, Merupakan kerajinan miniatur Macan Kurung yang sangat cocok menjadi cenderamata bagi sanak-saudara, karena selain untuk mempermanis ruangan atau meja, hal tersebut juga dikarenakan kerajinan Macan Kurung merupakan kerajinan tingkat tinggi disebabkan cara pembuatannya yang spesial juga mempunyai nilai sejarah dan nasionalis.
Tugu identitas khas Jepara salah satunya adalah Tugu Kartini. Miniatur Tugu Kartini sangat cocok menjadi menjadi cenderamata bagi sanak-saudara, selain karena Tugu Kartini sebagai Tugu bahwa Jepara tempat Kartini dilahirkan, tugu tersebut juga sebagai tugu selamat datang di Kabupaten Jepara.
Patung kecil atau patung mini merupakan cendera fovorit para wisatawan yang ke Jepara.

 

Souvenir

 

Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Souvenir khas Jepara, di antaranya:
Jepara terkenal dengan kain Tenun Ikat Trosonya yang kini menjadi oleh-oleh favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jepara.
Batik Jepara mengunakan motif khas Jepara yaitu ukiran kayu Jepara. Tetapi juga terdapat motif lainnya yaitu Motif Parang Poro, Motif Lung-Lungan, Motif Kembang Setaman, Motif Elung Bimo Kurdo, Motif Sido Arum, Motif Sekar Jagat Bumi Kartini, dan lain-lain. Batik yang ada di Jepara ini aromanya telah menyebar ke seluruh penjuru negeri.
  • Kaos "I Love Jepara"
Merupakan Kaos dengan gambar ataupun tulisan berbentuk I Love Jepara.

 

Aksesoris

 

Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Aksesoris khas Jepara, di antaranya:
  • Perhiasan Monel
Desa Kriyan merupakan pusat dari penjualan Perhiasan dari bahan Monel. Perhiasan tersebut berupa gelang, cincin, liontin, kalung, anting - anting, dan lain-lain.
  • Pernak Pernik Kayu
Aneka macam pernak-pernik yang terbuat dari kayu khas Jepara (Karimunjawa) yaitu Kayu Bertuah Setigi, Dewadaru, Kalimosodo. Juga tersedia dalam bentuk kacamata bingkai kayu, jam tangan kayu, tasbih, gelang, cincin, kalung, dan gantungan kunci yang terbuat dari kayu. Juga terdapat berbentuk patung ataupun miniatur yang terbuat dari kayu diantaranya miniatur mobil, miniatur motor, lampu hias, rekal, dan lain-lain. Pernak-pernik dari kayu tersebut sangat cocok menjadi aksesoris khas Jepara yang diberikan untuk sanak-saudara.

Buah-Buahan


Jepara terdapat beberapa buah khas, yaitu:

Potensi Ekonomi


Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
Potensi Kabupaten Jepara:
Komoditas Ekspor:

Transportasi


Terdapat beberapa jenis moda transportasi di Jepara, di antaranya:

Jalur udara

 

Susi Air

 

Pesawat Susi Air merupakan salah satu alat transportasi untuk ke Karimunjawa, dengan menggunakan pesawat ini perjalanan yang di tempuh 30-40 menit dari Bandara Ahmad Yani sampai Bandara Dewandaru.
Pesawat Airfast Indonesia yang digunakan adalah jenis perintis dari maskapai penerbangan Airfast Indonesia dengan kapasitas penumpang sebanyak 17 orang dan frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu.
Pesawat Nam Air yang digunakan adalah jenis pesawat tipe ATR 72-60 dari maskapai penerbangan Nam Air dengan kapasitas penumpang sebanyak 72 orang dan frekuensi penerbangan tiga kali dalam seminggu.

Jalur laut

 

 

Kapal KMC Kartini 1
 
Kapal Express Cantika 89
 
Kapal KMP Muria

Kapal Motor cepat Kartini 1 merupakan salah satu alat transportasi untuk ke Karimunjawa, dengan menggunakan KMC Kartini 1 perjalanan yang di tempuh 3-4 jam dari Pelabuhan Kartini sampai Pelabuhan Karimunjawa.
Kapal Express Cantika 89 merupakan salah satu alat transportasi untuk ke Karimunjawa, dengan menggunakan Kapal ini perjalanan yang di tempuh 1,5-2 jam dari Pelabuhan Kartini sampai Pelabuhan Karimunjawa.
Merupakan salah satu alat transportasi untuk ke Karimunjawa, dengan menggunakan Kapal ini perjalanan yang di tempuh 5-6 jam dari Pelabuhan Kartini sampai Pelabuhan Karimunjawa.

 

Jalur darat

 

Kereta Motor atau di singkat menjadi Kremon adalah alat transportasi Khas Jepara yang dibuat oleh Pemkab Jepara dengan bekerja sama dengan PT. Tossa Semarang, sistemnya seperti naik becak yaitu bisa naik di mana saja tidak harus ke terminal.
Ada beberapa angkudes di Jepara dengan jurusan yang berbeda-beda sesuai dengan warna angkudes tersebut. Warna Biru Muda dengan jurusan Pasar Kalinyamatan - Ujung Pandan.
Adalah alat transportasi yang berbentuk seperti Delman. Dokar merupakan alat transportasi yang menghubungkan suatu pasar ke pasar yang lain. Dokar bisa dijumpai di Pasar Tradisional seperti Pasar kalinyamatan, Pasar Welahan, Pasar Mayong, dan lain-lain.
Becak bisa dijumpai di Pertigaan Gotri Kalinyamatan
Dulu, terdapat perusahaan kereta api dan trem Semarang Joana Stroomtram Maatschappij (SJS). Perusahaan tersebut pada tahun 1885 membuka jalur Semarang-Genuk-Demak-Kudus-Pati-Joana (sekarang Juwana). Setelah itu, pada 5 Mei 1895 perusahaan tersebut menambah jalurnya ke timur yakni membuka jalur Kudus-Mayong-Gotri-Pecangaan. Pada 1 Mei 1900 juga menambah jalur kereta api ke barat hingga mencapai Rembang dan Lasem. Pada tahun itu juga, pada 10 November SJS membuka jalur baru lagi yang melayani rute Mayong-Welahan-Demak-Semarang
Terdapat taksi di Jepara, Kalau taksi di kota-kota di Indonesia menggunakan model sedan. Berbeda dengan di Jepara taksinya dengan model mini bus.
Banyak bus di Jepara dengan berbagai jurusan dari antar kota, antar provinsi, hingga antar pulau.

Olahraga

 

Fasilitas

 

 

Tim

 

Jepara memiliki klub profesional dalam beberapa cabang olahraga yang mengikuti kompetisi nasional, yaitu:
  • Cabang Sepak bola: Persijap Jepara
  • Cabang Futsal: Macan Kurung FC
  • Cabang Renang: Gelora Tirta Swimming Club
  • Cabang Bulu Tangkis: PB. Djarum Kudus
  • Cabang Tenis Lapangan: Pelita Harapan

 

Kompetisi

 

Jepara memiliki kompetisi untuk beberapa cabang olahraga, yaitu:
  • Cabang Sepak bola: Liga PSSI Pengcab Jepara (Yazztea Jepara League)
  • Cabang Memancing: Bupati Jepara Cup
  • Cabang Balap Sepeda: Jepara Open BMX dan MTB 4 Cross

Kota Kembar


Kota-kota lain yang menjadi bagian dari proyek kota kembar dari kota Jepara adalah:

Tokoh Jepara

 

Tokoh politik

 

 

Tokoh agama

 

 

Tokoh wanita

 

 

Tokoh selebriti

 

 

Tokoh olahraga

 

 

Legenda

 



Sumber : id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar