Kalau Irwandi Yusuf, gubernur Aceh non-aktif, harus
“menguras” tabungannya sebesar Rp600 juta untuk bisa menerbangkan
pesawat, tidak demikian dengan Chaerul. Pemuda yang sehariannya adalah
montir sepeda motor ini, hanya membutuhkan dana Rp23 juta untuk bisa
menerbangkan sebuah pesawat.
Caranya? Kalau Irwandi membeli sebuah pesawat jenis Shark Aero, buatan
Slovakia, maka Chaerul membuat dan merakit pesawatnya sendiri. Montir
asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini, memanfaatkan barang bekas dan mesin
motor Kawasaki Ninja RR 150 CC, untuk merakit pesawatnya.
Selama 17 tahun, Chaerul tak henti-hentinya menukangi pesawatnya,
untuk mengejar impiannya bisa menerbangkan pesawat buatannya sendiri.
Paling tidak, dalam beberapa bulan tahun 2019, dia telah melakukan uji
coba untuk menerbangkan pesawatnya, namun selalu gagal. Tapi dia tak
putus asa, dan terus memperbaiki untuk menyempurnakan pesawat kecilnya
itu.
Pada September 2019, Chaerul kembali merancang pesawat terbang dari
barang bekas. Sayap pesawat dibuat dari parasut bekas yang biasanya
dijadikan penutup mobil. Tapi lagi-lagi pesawatnya gagal terbang.
Chaerul selanjutnya, dibantu dua karyawan bengkelnya, Muh Yusuf dan
Wawan, kembali memperbaiki pesawat rakitannya. Mereka bertiga
mengerjakan pesawat rakitan itu pada malam hari, setelah mereka menutup
bengkel pada sorenya. Selama merakit pesawat, Chaerul didampingi mantan
penerjun Kopassus Kapten Halid yang memiliki pengetahuan tentang pesawat
jenis ultralight.
Hingga akhirnya pada Rabu (15/1/2020), uji coba yang dilakukan di
kawasan Pantai Langga, pesawat Chaerul bisa terbang melayang bak burung
bangau. Puluhan masyarakat yang menyaksikan uji coba itu bersorak
gembira, memberi aplaus kepada Chaerul, montir motor yang hanya
berpendidikan SD ini.
Chaerul sendiri yang menjadi pilot pesawat rakitannya tersebut. Tak
hanya mampu terbang setinggi 20 meter, pesawat kecil Chaerul itu malah
bisa bermanuver dua kali di hadapan puluhan warga Langga, Kabupaten
Pinrang, yang menyaksikan dari pinggir pantai.
Chaerul mengaku perasaannya campur aduk saat pesawat buatannya itu
akhirnya bisa melayang ke udara. Kata Chaerul, dia menghabiskan dana
sekitar Rp23 juta untuk merakit pesawatnya.
“Yang membuat saya terus semangat adalah obsesi saya ingin menaiki
pesawat terbang. Sejak kecil belum pernah naik pesawat,” jelas Chaerul.
Sejak berhasil menerbangkan pesawat buatannya sendiri, nama Chaerul
menjadi terkenal. Bahkan sudah ada pengusaha dari Bandung yang ingin
membeli pesawat buatan Chaerul itu. Tapi Chaerul mengaku tidak ingin
menjualnya, dan dia bertekad akan terus melakukan penyempurnaan atas
pesawatnya.
Sumber : waspadaaceh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar