Rabu, 15 Januari 2020

Menengok Pesona Magis Ice Festival 2020 di Harbin, China






Pesta kembang api pada malam hari di Harbin Ice and Snow Sculpture Festival

Pada malam hari, pengunjung tak hanya bisa menikmati warna-warni pameran dunia es saja, tapi juga pesta kembang api yang meriah.



Bangunan es yang disinari lampu warna-warni
Jelang malam hari, lampu yang ditempatkan dalam bangunan dan patung es akan dinyalakan. Sehingga menghasilkan perpaduan warna yang indah bagi para wisatawan.


Mulai dari lantai, dinding, atap, hingga kusen jendela dalam bangunan yang dipamerkan di Harbin Ice Festival terbuat dari balok es.


Istana es yang berdiri megah di Harbin Ice and Snow Sculpture Festival 2020
Menjadi acara tahunan, Harbin Ice and Snow Sculpture Festival menghadirkan beragam patung es dengan bentuk yang besar dan mewah bagi para pengunjungnya.  



 



Warna-warni bangunan es yang dipamerkan dalam Harbin Ice and Snow Sculpture Festival
Jika kamu berniat menyambangi China pada awal tahun, Harbin Ice and Snow Sculpture Festival harus menjadi salah satu atraksi wisata yang kamu kunjungi.   

   Kamu bisa berswafoto, berjalan-jalan, atau bermain di komplek festival ini, asalkan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku 
 Dengan bentuk yang indah, megah, dan pancaran warna lampu yang berbeda di setiap bangunannya, pengunjung menjadikan pameran Harbin Ice and Snow Sculpture Festival jadi spot foto populer. 

Sebelum berkunjung ke Harbin Ice and Snow Sculpture Festival, ingat selalu untuk menggunakan pakaian tebal lengkap dengan aksesoris pelengkapnya seperti sarung tangan dan topi, ya. Perlengkapan ini akan mencegah kamu kedinginan dan juga mengalami hipotermia saat sedang berjalan-jalan.   Sumber : kumparan.com
5, Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini terinspirasi dari lentera tradisional Heilongjiang yang diukir dari es dan diterangi lilin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Kembali Gelar Festival Es dan Salju Terbesar di Dunia", https://travel.kompas.com/read/2019/01/03/161000127/china-kembali-gelar-festival-es-dan-salju-terbesar-di-dunia.
Penulis : Anggara Wikan Prasetya
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Kota di sekitar gelaran acara pun mengadakan kegiatan yang bisa dinikmati hingga akhir Februari 2019. Salah satunya adalah manusia salju dengan berbagai bentuk dan ukuran yang didirikan di sepanjang sungai. Digelar pertama kali pada 1985, Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini terinspirasi dari lentera tradisional Heilongjiang yang diukir dari es dan diterangi lilin. Festival ke-35 pada 2019 ini pun dianggap sebagai festival musim dingin terbaik di dunia bersama Sapporo Snow Festival di Jepang, Quebec Winter Carnival di Kanada, dan Holmenkollen Ski Festival di Norwegia. Tiket untuk Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini dibanderol seharga 48 dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Kembali Gelar Festival Es dan Salju Terbesar di Dunia", https://travel.kompas.com/read/2019/01/03/161000127/china-kembali-gelar-festival-es-dan-salju-terbesar-di-dunia.
Penulis : Anggara Wikan Prasetya
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Kota di sekitar gelaran acara pun mengadakan kegiatan yang bisa dinikmati hingga akhir Februari 2019. Salah satunya adalah manusia salju dengan berbagai bentuk dan ukuran yang didirikan di sepanjang sungai. Digelar pertama kali pada 1985, Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini terinspirasi dari lentera tradisional Heilongjiang yang diukir dari es dan diterangi lilin. Festival ke-35 pada 2019 ini pun dianggap sebagai festival musim dingin terbaik di dunia bersama Sapporo Snow Festival di Jepang, Quebec Winter Carnival di Kanada, dan Holmenkollen Ski Festival di Norwegia. Tiket untuk Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini dibanderol seharga 48 dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Kembali Gelar Festival Es dan Salju Terbesar di Dunia", https://travel.kompas.com/read/2019/01/03/161000127/china-kembali-gelar-festival-es-dan-salju-terbesar-di-dunia.
Penulis : Anggara Wikan Prasetya
Editor : Sri Anindiati Nursastrinsbnabsna
Kota di sekitar gelaran acara pun mengadakan kegiatan yang bisa dinikmati hingga akhir Februari 2019. Salah satunya adalah manusia salju dengan berbagai bentuk dan ukuran yang didirikan di sepanjang sungai. Digelar pertama kali pada 1985, Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini terinspirasi dari lentera tradisional Heilongjiang yang diukir dari es dan diterangi lilin. Festival ke-35 pada 2019 ini pun dianggap sebagai festival musim dingin terbaik di dunia bersama Sapporo Snow Festival di Jepang, Quebec Winter Carnival di Kanada, dan Holmenkollen Ski Festival di Norwegia. Tiket untuk Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini dibanderol seharga 48 dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Kembali Gelar Festival Es dan Salju Terbesar di Dunia", https://travel.kompas.com/read/2019/01/03/161000127/china-kembali-gelar-festival-es-dan-salju-terbesar-di-dunia.
Penulis : Anggara Wikan Prasetya
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Kota di sekitar gelaran acara pun mengadakan kegiatan yang bisa dinikmati hingga akhir Februari 2019. Salah satunya adalah manusia salju dengan berbagai bentuk dan ukuran yang didirikan di sepanjang sungai. Digelar pertama kali pada 1985, Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini terinspirasi dari lentera tradisional Heilongjiang yang diukir dari es dan diterangi lilin. Festival ke-35 pada 2019 ini pun dianggap sebagai festival musim dingin terbaik di dunia bersama Sapporo Snow Festival di Jepang, Quebec Winter Carnival di Kanada, dan Holmenkollen Ski Festival di Norwegia. Tiket untuk Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini dibanderol seharga 48 dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Kembali Gelar Festival Es dan Salju Terbesar di Dunia", https://travel.kompas.com/read/2019/01/03/161000127/china-kembali-gelar-festival-es-dan-salju-terbesar-di-dunia.
Penulis : Anggara Wikan Prasetya
Editor : Sri Anindiati Nursastri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar