Senin, 24 Februari 2020

Profil Kabupaten Timor Tengah Selatan


Lambang Kabupaten Timor Tengah Selatan.jpg
Lambang Kabupaten Timor Tengah Selatan

Lokasi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan.svg
Peta lokasi Kabupaten Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur
Koordinat: 124°.49'01"-124°.04'.00" Bujur Timur,(124°3'13"-124°49'56" BT) dan 9°-10° Lintang Selatan (9°26'-10° 10'0"LS)
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ibu kota                            Kota Soe
Luas                                  3.955,36 km2
Demografi
- Agama Kristen 97,25%
Protestan 87,35%
Katolik 9,90%
Islam 2,58%
Hindu 0,12%
Lainnya 0,05%[2]
- Kode area telepon 0388
Pembagian administratif
- Kecamatan 32
- Kelurahan 12
- Desa 266
Situs web                http://ttskab.go.id/




"Rumah bulat", rumah adat Timor Tengah Selatan

Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dengan ibukota kota Soe.

Geografi


Batas Wilayah

Wilayah ini berbatasan dengan:
Utara Kabupaten Timor Tengah Utara
Timur Kabupaten Belu
Selatan Laut Timor
Barat Kabupaten Kupang

Sungai


Di Kabupaten Timor Tengah Selatan terdapat tiga sungai utama yaitu (beserta panjangnya):[3]
  • Tuasene (55 km)
  • Noelmina (100 km)
  • Noelmuke (45 km)

Penduduk


Hampir 75% penduduk berprofesi sebagai petani dan sisanya adalah Pegawai Negeri Sipil.

 

Pariwisata



Pantai Kolbano


Kabupaten Timor Tengah Selatan juga memiliki objek wisata yang tidak kalah menariknya dengan daerah lainnya di Indonesia, misalnya:
  • Pantai Kolbano yang terkenal dengan batu berwarnanya
  • Pantai Oetune
  • Air Terjun Oehala
  • Taman Rekreasi Buat
  • Cagar Alam Gunung Mutis yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Timor

Ekonomi


Pemanfaatan Lahan

Di kabupaten ini terdapat beberapa dataran yang sangat luas yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai lahan pertanian atau sawah. Komoditas utama pertanian saat ini adalah Jeruk Soe yang terkenal. Selain itu kabupaten ini terkenal sebagai gudang ternak dan juga kayu cendana yang harum, tetapi semakin langka. Penggunaan lahan di kabupaten ini adalah:
  1. Sawah: 4.493 ha
  2. Tegal: 49.263 ha
  3. Pemukiman: 14.920 ha
  4. Padang: 114.396 ha
  5. Hutan: 155.532 ha
  6. Tambak/Kolam/Rawa: 17.323 ha
  7. Lain-lainnya: 38.773 ha
Saat ini Kabupaten Timor Tengah Selatan mengandalkan proyek pertambangan marmer yang ada di Mollo dan penambangan Batu Warna Di Kolbano.

 

Komoditas


Komoditas pertama: apel dan jeruk benar - benar khas Timor Tengah Selatan yang diusahakan secara tradisional oleh para petani dengan luas kebun yang ada. Hal ini telah lama dilakukan oleh para petani, dan hasil buah yang telah di panen akan dipasarkan hingga ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Kupang ) yang berjarak sekitar 113 kilometer. Bahkan dipasarkan hingga Surabaya dan kota lainnya.[4]
Dari dua primadona itu, hingga kini hanya jeruk yang bertahan meskipun buahnya semakin mengecil dan produksinya terus menurun. Dugaan sementara karena perawatan tanaman terabaikan, mungkin juga karena usia tanaman yang kian semakin tua tanpa diikuti perawatan dan menanam bibit baru.
Komoditas unggulan yang ada di Timor Tengah Selatan adalah Cendala yang memiliki luas wilayahnya mencapai 3.947 kilometer persegi atau 8,34 persen dari luas Timor Tengah Selatan. Namun hingga saat ini komuditas cendana mulai memasuki ambang kepunahan.

Pembagian Administratif


Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri dari 32 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 463.857 jiwa dengan luas wilayah 3.947,00 km² dan sebaran penduduk 117 jiwa/km².


Sumber : id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar