Kamis, 06 Februari 2020

Profil Negara Selandia Baru

A quartered shield, flanked by two figures, topped with a crown.
Lambang
Lagu nasional:

A map of the hemisphere centred on New Zealand, using an orthographic projection.
Lokasi Selandia Baru, termasuk pulau-pulau terpencil, klaim teritorialnya di Antartika, dan Tokelau
Ibu kotaWellington
41°17′S 174°27′E
Kota terbesarAuckland
Bahasa resmi
Kelompok etnik
(2013)
DemonimNew Zealander
Kiwi (tidak resmi)

Tahapan kemerdekaan

7 Mei 1856
• Dominion
26 September 1907
11 Desember 1931
(efektif sejak 25 November 1947)
     Luas
 - Total
268,021 km2 (103,483 sq mi) (75)
 - Perairan (%)
1.6

Mata uangDolar Selandia Baru ($)
(NZD)
Zona waktuNZST[n 5]
(UTC+12)
 - Musim panas (DST)
UTC+13 (NZDT[n 6])
Format tanggaldd/mm/yyyy
Lajur kemudikiri
Kode telepon+64
Ranah Internet.              nz



  1. ^ "God Save the Queen" secara resmi merupakan lagu kebangsaan tetapi umumnya hanya digunakan pada acara-acara agung dan upacara kematian.[1]
  2. ^ Bahasa Inggris adalah bahasa resmi de facto karena penggunaannya yang luas.[2]
  3. ^ Angka etnis menambah lebih dari 100% karena orang dapat memilih lebih dari satu kelompok etnis.
  4. ^ Proporsi area Selandia Baru (tidak termasuk muara) yang ditutupi oleh sungai, danau, dan kolam, berdasarkan angka-angka dari Basis Data Penutupan Tanah Selandia Baru[4] adalah (357526 + 81936) / (26821559 – 92499–26033 – 19216) = 1.6%. Jika muara air terbuka, hutan bakau, dan vegetasi salin herba ikut dihitung, angkanya menjadi 2,2%.
  5. ^ Kepulauan Chatham memiliki zona waktu terpisah, 45 menit lebih cepat dari Selandia Baru.
  6. ^ Jam dimajukan satu jam dari hari Minggu terakhir di bulan September hingga hari Minggu pertama di bulan April.[9] Waktu musim panas juga terjadi di Kepulauan Chatham, tambahan 45 menit ke depan.

Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan Putih Panjang); bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin: Nova Zeelandia) adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia.
Selama masa terisolirnya yang panjang, di Selandia Baru berkembanglah suatu keanekaragaman hayati yang berbeda, baik itu tumbuhan maupun hewan. Yang paling terkenal adalah sejumlah besar spesies burung yang unik, banyak di antaranya punah setelah tibanya manusia, dan mamalia yang dibawaserta. Dengan iklim bahari yang sedang, daratan Selandia Baru sebagian besarnya ditutupi hutan. Topografi negara yang bervariasi, dan puncak-puncak gunungnya yang tajam sangat dipengaruhi oleh tonjolan tektonik tanah, dan letusan gunung berapi yang disebabkan oleh tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia di bawah permukaan bumi.

 

Etimologi


kertas persegi cokelat dengan tulisan Belanda dan garis kurva tebal merah

Sebuah rincian dari peta tahun 1657 yang menunjukkan pesisir barat "Nova Zeelandia"
Aotearoa (seringkali diterjemahkan sebagai "tanah berawan putih panjang")[10] adalah nama Māori untuk Selandia Baru, dan juga digunakan dalam Bahasa Inggris Selandia Baru. Tidak diketahui apakah Māori punya nama untuk seluruh wilayah negara ini sebelum tibanya orang Eropa, jelas bahwa pada mulanya Aotearoa hanya merujuk Pulau Utara.[11] Abel Tasman melihat Selandia Baru pada tahun 1642, dan menyebutnya Staten Landt, dengan anggapan bahwa wilayah ini terhubung dengan daratan besar yang bernama sama di ujung selatan Amerika Selatan.[12] Pada tahun 1645 para kartografer Belanda mengubah namanya menjadi Nova Zeelandia, diambil dari nama salah satu provinsi Belanda, Zeeland.[13][14] Penjelajah asal Britania James Cook kemudian menginggriskan nama tersebut menjadi "New Zealand", atau Selandia Baru dalam bahasa Indonesia.[n 1]
Māori punya beberapa nama tradisional untuk dua pulau besar, termasuk Te Ika-a-Māui (ikan Māui) untuk Pulau Utara, dan Te Wai Pounamu (perairan batu hijau) atau Te Waka o Aoraki (kano Aoraki) untuk Pulau Selatan.[15] Peta-peta dini Eropa menamai pulau-pulau Utara (Pulau Utara), Tengah (Pulau Selatan), dan Selatan (Pulau Stewart / Rakiura).[16] Peta-peta dari tahun 1830 mulai menggunakan Utara, dan Selatan untuk membedakan dua pulau terbesar, dan mulai tahun 1907 penyebutan ini mulai menjadi kaidah yang diterima luas.[17] Badan Geografi Selandia Baru pada tahun 2009 menemukan bahwa nama-nama Pulau Utara, dan Pulau Selatan tidak pernah diformalkan, tetapi sekarang perencanaan ke arah sana mulai dilakukan.[18] Badan ini juga memperhatikan nama-nama Māori yang sesuai,[19] dengan Te Ika-a-Māui dan Te Wai Pounamu sebagai dua pilihan yang paling mungkin menurut kepala Komisi Bahasa Māori.

Bentang Alam

 

Alpen Selatan yang ditutupi salju mendominasi Pulau Selatan, sedangkan Semenanjung Auckland Utara di Pulau Utara membentang ke arah subtropika.
Gunung Taranaki di Pulau Utara.
Selandia Baru terdiri dari dua pulau utama, dan sejumlah pulau yang lebih kecil, terletak di dekat pusat belahan lautan. Pulau Utara dan Pulau Selatan dipisahkan oleh Selat Cook, selebar 22 kilometer di celah tersempitnya.[55] Di samping Pulau Utara, dan Pulau Selatan, lima pulau terbesar yang dihuni adalah Pulau Stewart, Pulau Chatham, Pulau Great Barrier (di Teluk Hauraki),[56] Pulau d'Urville (di Marlborough Sounds)[57] dan Pulau Waiheke (kira-kira 22 kilometer dari Auckland tengah).[58] Pulau-pulau negara ini terletak di antara 29° LS sampai 53° LS, dan 165° BT sampai 176° BT.
Selandia Baru memiliki panjang (lebih dari 1.600 kilometer membujur dari utara ke selatan) dan memiliki lebar maksimum 400 kilometer melintang dari barat ke timur,[59] dengan garis pantai sepanjang kira-kira 15.134 kilometer[60] dan total luas daratan seluas 268.021 kilometer persegi[61] Karena pulau-pulau luarnya yang terpisah jauh, dan garis pantainya yang panjang, negara ini memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Zona Ekonomi Eksklusif-nya, merupakan salah satu yang terluas di dunia, meliputi lebih dari 15 kali lipat luas daratannya.[62]
Pulau Selatan adalah pulau yang terbesar di Selandia Baru, dan terbagi membujur oleh Alpen Selatan di tengah-tengahnya.[63] Terdapat 18 puncak gunung yang lebih tinggi dari 3.000 meter di atas permukaan laut, yang tertinggi adalah Gunung Cook/Aoraki setinggi 3.754 kilometer di atas permukaan laut.[64] Pegunungan Fiordland yang curam, dan fyord yang dalam adalah prasasti bagi proses glasiasi besar pada zaman es di tepi barat daya Pulau Selatan.[65] Pulau Utara tidak terlalu bergunung-gunung, tetapi ditandai oleh banyak gunung api.[66] Zona Vulkanik Taupo yang sangat aktif telah membentuk dataran tinggi vulkanik yang besar, yang diselingi oleh gunung tertinggi di Pulau Utara, Gunung Ruapehu (2.797 meter di atas permukaan laut). Dataran tinggi ini juga menjadi tempat bagi danau terbesar di negara ini, Danau Taupo,[67] yang terletak di kaldera salah satu supervolcano yang paling aktif di dunia.[68]
Taman Nasional Abel Tasman di Pulau Selatan.
Negara ini memiliki topografi yang bervariasi, dan bahkan mungkin kedaruratannya di atas banyak gelombang, hingga perbatasannya yang dinamis, ia mengangkang di antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia.[69] Selandia Baru adalah bagian dari Benua Selandia, sebuah pecahan benua, hampir separo ukuran Australia, yang secara bertahap tenggelam setelah terpisah dari adibenua Gondwana.[70] Kira-kira 25 juta tahun lalu, sebuah pergeseran tektonik lempeng mulai meliukkan dan meremas kawasan ini. Sebagian besar bukti yang kini berada di Alpen Selatan dibentuk oleh pemampatan kerak di sisi Sesar Alpen. Di tempat lainnya, perbatasan lempeng melibatkan subduksi satu lempeng di bawah lempeng lainnya, menghasilkan Palung Puysegur di selatan, Palung Hikurangi di timur Pulau Utara, dan Palung Kermadec dan Palung Tonga[71] di utara jauh.

Iklim


Selandia Baru beriklim lautan yang sedang dengan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 10 °C di selatan sampai 16 °C di utara.[72] Maksima dan minima yang pernah dicatat adalah 42,4 °C di Rangiora, Canterbury dan −25,6 °C di Ranfurly, Otago.[73] Kondisi sangatlah bervariasi dari satu region ke region lainnya, dari yang sangat basah di Pesisir Barat Pulau Selatan sampai yang hampir semi-gersang di Otago Tengah dan Cekungan Mackenzie di Pedalaman Canterbury, dan subtropis di Semenanjung Auckland Utara.[74] Di antara tujuh kota terbesar, Christchurch adalah yang paling kering, rata-rata hanya menerima 640 milimeter curah hujan per tahun, dan Auckland adalah yang paling basah, menerima hampir dua kali lipat yang diterima Christchurch.[75] Auckland, Wellington, dan Christchurch semuanya menerima rata-rata 2.000 jam paparan sinar matahari per tahun. Bagian selatan, dan barat-daya Pulau Selatan beriklim lebih sejuk, dan lebih berawan, dengan kira-kira 1.400–1.600 jam paparan sinar matahari per tahun; bagian utara, dan timur-laut Pulau Selatan adalah wilayah yang paling cerah di negara ini, dan menerima kira-kira 2.400–2.500 jam paparan sinar matahari per tahun.

Keanekaragaman Hayati

 


Kiwi, burung endemik yang tidak bisa terbang adalah sebuah ikon nasional.
Pohutukava adalah sebuah tumbuhan endemik Selandia Baru.
Keterpencilan geografis Selandia Baru selama 80 juta tahun[77] dan biogeografi pulau bertanggung jawab atas uniknya spesies flora dan fauna negara ini. Mereka telah berevolusi dari kehidupan liar Gondwana atau beberapa organisme mampu memencar secara biologis dengan menerbangkan dirinya dari pantai ke pantai, berenang, atau terbawa oleh dinamika laut.[78] Kira-kira 82 persen tumbuhan berpembuluh asli Selandia Baru[n 2] adalah endemik, meliputi 1.944 spesies dari 65 genus dan satu familia tunggal.[79][81] Dua jenis hutan utama adalah hutan-hutan yang didominasi oleh pepohonan berdaun lebar dengan Podocarpaceae yang mengambang, atau oleh Nothofagus di wilayah beriklim lebih dingin.[82] Tipe vegetasi lainnya adalah padang rumput.[83]
Sebelum datangnya manusia, kira-kira 80 persen daratan Selandia Baru ditutupi oleh hutan, dengan hanya alpen tinggi, basah, tak-subur, dan daerah-daerah vulkanik tanpa pepohonan.[84] Penggundulan hutan besar-besaran di Selandia Baru terjadi setelah manusia tiba, dengan kira-kira separo hutan lenyap terbakar api setelah pendudukan oleh bangsa Polinesia.[85] Sebagian besar hutan yang tersisa juga menyusut setelah datangnya bangsa Eropa, karena terjadi pembalakan kayu atau pembukaan hutan untuk dijadikan lahan bagi perladangan pastoral, menyisakan hutan hanya 23 persen dari keseluruhan daratan.[86]
Hutan-hutan didominasi oleh aneka burung, dan sedikitnya mamalia pemangsa telah menjadi penyebab bagi beberapa spesies seperti kiwi, kakapo, dan takahē berevolusi menjadi burung yang tidak bisa terbang.[87] Kedatangan manusia, perubahan-perubahan yang berhubungan dengan habitat, dan diperkenalkannya tikus Polinesia, ferret, dan mamalia lainnya mengarah pada kepunahan banyak spesies burung, termasuk burung-burung besar seperti moa dan elang Haast.[88][89]
Hewan-hewan asli lainnya diwakili oleh reptil (tuatara, bengkarung, dan cicak),[90] kodok, laba-laba (katipo), serangga (weta), dan siput.[91][92] Beberapa, seperti burung wren, dan tuatara, adalah begitu unik, sehingga mereka disebut fosil hidup. Tiga spesies kelelawar (sejak kepunahannya) adalah tiga, dan hanya tiga tanda mamalia darat asli di Selandia Baru sampai tahun 2006 ketika ditemukannya tulang-tulang unik dari mamalia darat seukuran-tikus yang berumur paling muda 16 juta tahun.[93][94] Bagaimanapun, mamalia laut terdapat cukup banyak, dengan hampir setengah cetacea dunia (paus, lumba-lumba, dan porpoise) dan banyak pinniped dilaporkan terdapat di perairan Selandia Baru.[95] Ada banyak ragam burung laut di Selandia Baru, sepertiganya hanya ada di negara ini.[96] Ada lebih banyak spesies penguin yang ditemukan di Selandia Baru dibandingkan negara lain.[97]
Sejak datangnya manusia hampir setengah spesies vertebrata negara ini punah, termasuk paling sedikit 51 jenis burung, tiga jenis kodok, tiga jenis kadal, satu jenis ikan air tawar, empat jenis tumbuhan, dan satu jenis kelelawar.[88] Yang lainnya terancam punah atau jumlahnya menyusut drastis.[88] Bagaimanapun, para pelestari di Selandia Baru telah memelopori beberapa metode untuk membantu memulihkan kehidupan liar yang terancam, termasuk suaka pulau, pengendalian hama, translokasi kehidupan liar, penyelenggaraan panti, dan ecological restorasi pulau ekologis, dan kawasan-kawasan terpilih lainnya.[98][99][100][101] Menurut Indeks Kinerja Lingkungan tahun 2012, Selandia Baru dipandang sebagai "pewujud yang kuat" dalam hal perlindungan lingkungan, menempati peringkat ke-14 dari 132 negara yang dinilai.

Selandia Baru termasuk dalam negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi menyaingi Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk dalam salah satu negara terbaik misalnya pada Indeks Pembangunan Manusia yang menempatkan Selandia Baru pada urutan ketiga. Ekspor merupakan andalan utama perekonomian negara ini sehingga dampak perekonomian dunia akan berpengaruh langsung pada kondisi ekonomi negara ini.
Selandia Baru memiliki sebuah ekonomi pasar yang modern, makmur, dan maju dengan taksiran produk domestik bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB) per kapita sebesar US$ 28.250.[n 3] Satuan mata uang Selandia Baru adalah Dollar Selandia Baru, secara informal dikenal sebagai "dollar Kiwi"; mata uang ini juga beredar di Kepulauan Cook (lihatlah Dollar Kepulauan Cook), Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn.[179] Selandia Baru menempati peringkat ke-5 Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011,[180] ke-4 dalam Indeks Kebebasan Ekonomi The Heritage Foundation tahun 2012,[181] dan ke-13 dalam Indeks Inovasi Global INSEAD tahun 2012 .[182]
 
Milford Sound, salah satu tujuan wisata paling terkenal di Selandia Baru[183]
Auckland, sebuah kota bisnis dengan latar belakang Pulau Rangitoto.
Berdasarkan sejarahnya, industri-industri ekstraktif telah sangat berkontribusi bagi ekonomi Selandia Baru, berfokus pada perburuan anjing laut, penangkapan paus, pemanenan lenan liar, pendulangan emas, pengumpulan getah kauri, dan damar asli.[184] Dengan dikembangkannya kapal laut berpembeku pada dasawarsa 1880-an daging, dan hasil-hasil peternakan lainnya diekspor ke Britania, sebuah perdagangan yang menjadi basis bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat di Selandia Baru.[185] Permintaan yang besar akan hasil-hasil pertanian dari Britania Raya, dan Amerika Serikat telah membantu warga Selandia Baru untuk memperoleh standar kehidupan yang lebih tinggi daripada Australia, dan Eropa Barat pada dasawarsa 1950-an, dan 1960-an.[186] Pada tahun 1973 pasar ekspor Selandia Baru mengalami penurunan ketika Britania Raya menggabungi Komunitas Eropa[187] dan faktor-faktor pemberat lainnya, seperti krisis minyak 1973 dan krisis energi 1979, mengarah pada melesunya ekonomi Selandia Baru.[188] Standar kehidupan di Selandia Baru mengalami kejatuhan menjadi di bawah Australia, dan Eropa Barat, dan pada tahun 1982 Selandia Baru memiliki pendapatan per kapita yang paling rendah di antara negara-negara maju yang disurvey oleh Bank Dunia.[189] Sejak tahun 1984, pemerintah-pemerintah penerus di Selandia Baru berurusan dengan restrukturisasi ekonomi makro (yang pada mulanya dikenal sebagai Rogernomics dan kemudian berubah menjadi Ruthanasia), secara cepat mengubah Selandia Baru dari ekonomi yang sangat proteksionistis menjadi ekonomi pasar bebas yang sangat liberal.[190][191]
Angka pengangguran mengalami puncaknya di atas 10 persen pada tahun 1991, dan 1992,[192] setelah malapetaka pasar saham 1987, tetapi sebenarnya jatuh ke angka terendah sebesar 3,4 persen pada tahun 2007 (peringkat ke-5 dari 27 negara OECD yang dibandingkan).[193] Bagaimanapun, krisis finansial global yang berdampak besar bagi Selandia Baru, dengan penyusutan PDB selama lima triwulan berturut-turut, resesi terpanjang dalam 30 tahun terakhir,[194][195] dan angka pengangguran naik kembali menjadi 7% pada akhir tahun 2009.[196] Pada bulan Mei 2012, laju pengangguran umum adalah pada kisaran 6,7%; sedangkan laju pengangguran untuk mereka yang berusia 15 sampai 21 tahun adalah sebesar 13,6%.[197] Selandia Baru mengalami serangkaian "emigrasi sumber daya kecerdasan" sejak dasawarsa 1970-an[198] yang masih berlanjut hingga kini.[199] Hampir seperempat pekerja sangat terampil memilih hidup di seberang lautan, terutama di Australia, dan Britania, menempati proporsi tertinggi di antara negara-negara maju.[200] Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi "imigrasi sumber daya kecerdasan" yang membawa para profesional terdidik dari negara-negara Eropa, dan negara-negara berkembang.

Perdagangan


Selandia Baru sangat bergantung kepada perdagangan internasional,[203] khususnya hasil-hasil pertanian.[204] Bilangan ekspornya adalah 24 persen dari produksinya,[60] membuat Selandia Baru rentan terhadap harga-harga komoditas internasional, dan resesi global. Industri-industri ekspor pentingnya adalah pertanian, hortikultura, perikanan, kehutanan, dan pertambangan, yang menyumbang setengah ekspor negara ini.[205] Mitra ekspor utamanya adalah Australia, Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Britania Raya.[60] Pada tanggal 7 April 2008, Selandia Baru, dan Cina menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Selandia Baru-Cina, perjanjian pertama yang ditandatangani Cina dengan negara maju.[206][207] Sektor jasa adalah sektor terbesar dalam ekonomi negara ini, diikuti oleh manufaktur, dan konstruksi, dan kemudian perkebunan, dan ekstraksi bahan mentah.[60] Pariwisata memainkan peran signifikan dalam ekonomi Selandia Baru, menyumbang US$ 15,0 miliar bagi keseluruhan PDB Selandia Baru, dan mendukung 9,6 persen seluruh tenaga kerja pada tahun 2010.[208] International visitors to New Zealand increased by 3.1 percent in the year to October 2010[209] dan diharapkan mengalami kenaikan pada laju 2,5 persen per tahun sampai tahun 2015.[208]
 
Wol pernah menjadi komoditas utama ekspor Selandia Baru.
Wol pernah menjadi ekspor pertanian utama Selandia Baru pada akhir abad ke-19.[184] Bahkan pada dasawarsa 1960-an, ia memasok lebih dari sepertiga total perolehan ekspor,[184] tetapi sejak saat itu harganya terus menurun dibandingkan komoditas-komoditas lainnya[210] dan wol tidak lagi menguntungkan bagi banyak petani.[211] Sebaliknya, hasil peternakan, dan susu meningkat, dengan banyaknya sapi perah bertambah menjadi dua kali lipat antara tahun 1990 sampai 2007,[212] menjadi penyumbang terbesar ekspor Selandia Baru.[213] Sejak tahun itu sampai bulan Juni 2009, hasil susu mencapai 21 persen (US$ 9,1 miliar) dari total ekspor,[214] dan perusahaan terbesar di negara ini, Fonterra, memegang kendali hampir sepertiga perdagangan susu internasional.[215] Ekspor pertanian lainnya pada tahun 2009 adalah daging sebesar 13,2 persen, wol sebesar 6,3 persen, buah-buahan sebesar 3,5 persen, dan perikanan sebesar 3,3 persen. Industri anggur Selandia Baru telah mengikuti tren serupa susu, banyaknya kebun anggur bertambah menjadi dua kali lipat pada periode yang sama,[216] mengambil alih ekspor wol untuk kali pertama pada tahun 2007.

Bahasa


Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling luas digunakan di Selandia Baru, dipertuturkan oleh 98 persen penduduk.[252] Bahasa Inggris Selandia Baru adalah serupa dengan Bahasa Inggris Australia, dan ada banyak penutur dari belahan utara bumi yang tidak mampu mengucapkan aksen ini.[253]. Perbedaan yang paling mencolok antara Bahasa Inggris dialek Selandia Baru, dan Bahasa Inggris dialek lainnya adalah pergeseran pada vokal depan pendek: suara i yang pendek (seperti pada kit) menjadi agak diketengahkan mendekati suara schwa (pepet) (contohnya a pada comma dan about); suara e pendek (seperti pada dress) berpindah ke arah suara i pendek; dan suara a pendek (seperti pada trap) bergeser ke arah e pendek.[254] Dengan demikian, pengucapan khas Selandia Baru untuk kata-kata bad, dead, fish, dan chips terdengar seperti bed, did, fush, dan chups bagi orang yang bukan dari Selandia Baru.
Setelah Perang Dunia II, Suku Māori coba dihalang-halangi menggunakan bahasa mereka sendiri (te reo Māori) di sekolah, dan tempat kerja, dan bahasa Maori hanya digunakan sebagai bahasa komunitas di beberapa daerah terpencil.[255] Bahasa Maori baru-baru ini mulai diberdayakan kembali,[256][257] dinyatakan sebagai salah satu bahasa resmi Selandia Baru pada tahun 1987,[258] dan dipertuturkan oleh 4,1 persen populasi.[252] Sekarang terdapat sekolah pendalaman bahasa Māori, dan dua saluran televisi berbahasa Maori, dua, dan hanya dua saluran televisi nasional yang sebagian besar jam siar utamanya disajikan dalam bahasa Māori.[259] Banyak tempat secara resmi dinamai ganda, nama Maori, dan nama Inggris beberapa tahun belakangan ini. Bahasa Samoa adalah salah satu bahasa lisan terpopuler di Selandia Baru (2,3 persen),[n 5] diikuti oleh bahasa Prancis, bahasa Hindi, bahasa Yue, dan bahasa Cina Utara.[252][260][n 6] Bahasa Isyarat Selandia Baru digunakan oleh hampir 28.000 orang, dan dibuat sebagai bahasa resmi kedua di Selandia Baru pada tahun 2006.

Pendidikan dan Agama


Pendidikan dasar, dan menengah diwajibkan bagi anak-anak berusia 6 sampai 16 tahun, sebagian besarnya dimulai pada usia 5 tahun.[262] Pendidikan wajib ini memerlukan waktu selama 13 tahun, dan belajar di sekolah negeri adalah gratis. Selandia Baru memiliki angka melek huruf sebesar 99 persen,[60] dan lebih dari setengah populasi berumur 15 sampai 29 tahun menjalani pendidikan tinggi.[262][n 7] Terdapat lima jenis lembaga pendidikan tinggi yang dimiliki pemerintah: universitas, kolese pendidikan, politeknik, kolese spesialis, dan wānanga,[263] selain lembaga pelatihan swasta.[264] Dalam populasi dewasa; 14,2 persen bergelar sarjana atau lebih tinggi; 30,4 persen berkualifikasi sekunder (setara pendidikan menengah); dan 22,4 persen tidak berkualifikasi formal.[265] Program Penilaian Pelajar Internasional-nya OECD menempatkan sistem pendidikan Selandia Baru pada peringkat ke-7 terbaik di dunia, di mana para pelajar berkemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan yang sangat baik.[266]
Kristen adalah agama mayoritas di Selandia Baru, meskipun masyarakatnya termasuk yang paling sekuler di dunia.[267] Menurut Sensus 2006, 55,6 persen populasi mengaku sebagai orang Kristen, sementara 34,7 persen lainnya mengaku tak-beragama (meningkat dari 29,6 persen pada tahun 2001) dan kira-kira 4 persen menganut agama lain.[268][n 8] Denominasi Kristen terbesar yang ada di Selandia Baru adalah Anglikan, Katolik Roma, Presbiterian, dan Metodisme. Terdapat juga jumlah penganut Kristen yang signifikan yang mengaku sebagai pengikut aliran Pentakosta, Baptis, dan Mormon; serta gereja Ratana yang berbasis di Selandia Baru yang diikuti oleh banyak orang Māori. Menurut gambaran sensus, agama minoritas signifikan lainnya adalah Hindu, Buddha, dan Islam.

Olahraga


Sebagian besar kode keolahragaan utama di Selandia Baru berasal dari Inggris.[316] Golf, bola jaring, tenis, dan kriket adalah empat cabang olahraga terpopular di Selandia Baru, sepak bola adalah yang paling popular di kalangan anak muda, dan uni rugbi adalah yang paling banyak ditonton.[317] Kunjungan berjaya sepak bola rugbi ke Australia, dan Britania Raya pada akhir dasawarsa 1880-an dan awal dasawarsa 1900-an memainkan perang awal dalam menanamkan identitas nasional,[318] meskipun pengaruh olahraga mengalami kemunduran sejak saat itu.[319] Balap kuda juga pernah menjadi olahraga tontonan yang merakyat, dan menjadi bagian dari budaya "Rugbi, Balap, dan Bir" pada dasawarsa 1960-an.[320] Keikutsertaan Māori dalam olahraga Eropa khususnya dapat disaksikan dalam rugbi, dan tim negara ini menampilkan haka (olahraga tantangan tradisional Māori) sebelum pertandingan-pertandingan internasional.[321]
Selandia Baru memiliki tim-tim internasional yang kompetitif dalam uni rugbi, bola jaring, kriket, liga rubgi, dan sofbol, dan secara tradisional berkinerja bagus dalam hal triatlon, rowing, balapan yacht, dan bersepeda. Negara ini memiliki rasio medali-berbanding-populasi yang bagus pada olimpiade dan Pesta Olahraga Persemakmuran.[317][322] Tim uni rugbi nasional Selandia Baru seringkali dipandang sebagai yang terbaik di dunia, dan menguasai Piala Dunia Rugbi Uni. Selandia Baru juga menguasai juara dunia liga rugbi. Selandia Baru dikenal melalui olahraga ekstrem, pariwisata petualangan,[323] dan tradisi naik-gunung yang hebat.[324] Kegiatan luar-ruangan lainnya adalah bersepeda, memancing, berenang, berlari, melintas-alam, berkano, berburu, berolahraga-salju, dan berselancar adalah juga merakyat.[325] Olahraga Polinesia, waka ama, balap kano, telah semakin merakyat, dan kini menjadi cabang olahraga internasional yang melibatkan tim-tim dari semua negara Pasifik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar