Jumat, 13 Maret 2020

Profil Kabupaten Sikka


Lambang Kabupaten Sikka.png
Lambang Kabupaten Sikka 
 
Lokasi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sikka.svg
Peta lokasi Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Timur

Provinsi                   Nusa Tenggara Timur
Ibu kota                   Maumere
Luas                         1.731,91 km2
Demografi
- Agama Katolik 89,84%
Islam 9,11%
Kristen Protestan 0,95%
Hindu 0,08%
Buddha 0,02%[3]
- Kode area telepon 0382
Pembagian administratif
- Kecamatan 21
- Kelurahan 13
- Desa 147
Situs web                 http://www.sikkakab.go.id/


Kabupaten Sikka adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten Sikka adalah Maumere.

Sejarah


Dahulu Kabupaten Sikka merupakan sebuah Onderafdeling dan kemudian menjadi Swapraja yang dipimpin oleh 12 raja dan ratu secara turun temurun. Yakni sejak pemerintahan Portugis saat dipimpin oleh Raja Don Alesu Ximenes da Silva hingga masa pemerintahan Belanda oleh Raja Andreas Djati da Silva pada tahun 1874. Saat kepemimpinan Raja J. Nong Meak da Silva pada tahun 1902 sistem pemerintahan Swapraja Sikka diubah dengan sistem Desentralisasi. Hingga kemudian berlakunya Undang - undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur maka pada tanggal 1 Maret 1958, daerah Swapraja Sikka dijadikan Daerah Tingkat II dengan ibukotanya Maumere dengan kepala daerah pertama pada masa itu adalah D. P. C. Ximenes da Silva.
Penyelengaraan pemerintahannya di dasarkan atas Undang - undang nomor I tahun 1957 tentang pokok - pokok pemerintahan daerah. Pada tahun 1967 daerah tingkat II Swapraja Sikka di ganti namanya menjadi Kabupaten Sikka dengan kepala daerahnya Laurensius Say

Geografi


Batas wilayah

 

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Laut Flores
Timur Kabupaten Flores Timur
Selatan Laut Sawu
Barat Kabupaten Ende

Kecamatan


Wilayah Kabupaten Sikka dibagi menjadi 21 kecamatan, yaitu:

Demografi


Berdasarkan data BPS tahun 2018, mayoritas lenduduk Kabupaten Sikka memeluk agama Katolik yakni 89,84%.[3] Mulai tahun 2005, Sikka menjadi keuskupan baru, yakni keuskupan Maumere, di bawah Keuskupan Agung Ende. Uskup bernama Mgr. Vincentius "sensi" Poto Kota. Agama Islam cukup signifikan di Kabupaten Sikka, yakni 9,11% dari 317.292 jiwa tahun 2017. Jumlah pemeluk Kristen Protestan 0,95%, Hindu 0,08% dan Buddha 0,02%[3] Kawasan pesisir utara cukup banyak dihuni oleh warga keturunan etnik Tidung-Bajo, Bugis serta Jawa dan Tionghoa.
Penduduk Kabupaten Sikka tersebar di 21 kecamatan, kawasan berpenduduk padat adalah di kawasan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, sedang kawasan selatan yang berbatasan dengan Laut Sawu/Lautan Hindia berpenduduk jarang. Konsentrasi penduduk perkotaan ada di Kota Maumere (Kecamatan Alok/Alok Timur/Alok Barat) dan kawasan Geliting di Kewapante.

Transportasi


Kota Maumere dapat diakses via udara dari Denpasar (transit dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar), Ende, Kupang dan Labuan Bajo. Bandara bernama Wai Otiyang sejak bulan July 2010 telah diganti dengan nama Bandar Udara Frans Seda dengan panjang landasan aspal 2250 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat Boeing seri 737-500. saat ini terdapat 3 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas penduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor. transportasi laut pun sangat lancar melalui pelabuhan laut Laurensius Say seperti kapal 5 lantai Bukit Siguntang, Umsini dll yang rutin bersandar 2 minggu sekali.

Kekayaan Alam


Kawasan ini memiliki potensi kekayaan alam yang cukup beragam, misalnya:
  1. Ikan laut
  2. Jambu mente (organik)
  3. Kakao (organik)
  4. Rumput laut
  5. Kemiri
  6. Asam

Pariwisata


Tempat Wisata

 

 

Pantai Magepanda

Kabupaten Sikka juga memiliki tempat tujuan wisata yang layak untuk dikunjungi, yaitu:
  1. Wisata Selam dan Pantai (Eko-Wisata) di Kojogete, Pulau Pemanaa, Pulau Babi, Pantai Magepanda dan Pantai Paga.
  2. Wisata Lansekap atau Saujana (Eko-Wisata) Gunung Api Egon dan Gunung Kimangbuleng.
  3. Wisata Budaya di gereja antik peninggalan Portugis di Lela, Katedral St. Yosef di Maumere dan regalia peninggalan raja-raja Sikka.

 

Wisata Kuliner

 

Beberapa wisata Kuliner yang menjadi andalan Maumere adalah :

  1. Wares 78 - Makanan khas Jawa Timuran, ada bakso goreng, cumi, ikan, tahu, tempe, lodeh dll pedas dan menggugah selera
  2. Warung Anggrek (dikenal warna birunya) dikenal murah, enak, serta lengkap pilihan menu makanan, serta terkenal dengan citarasa masakan khas jawa yang kaya akan bumbu pilihan terbaik. Tersedia pilihan menu nasi ayam,ikan,telurr,rendang,pecel,soto,bakso ,gado gado dan lainnya serta pilihan minuman hot and cool
  3. Warung Bandung - Depan kantor Adira Finance jl Anggrek. Ada terang bulan,Cireng, Es buah, nasgor, Batagor, Siomay dan makanan bandung lainnya
  4. My Bread: Samping lapangan umum dekat kantor pos, ada beragam roti, ice cream, cake dan puding
  5. Amazi : Dekat bank danamon ada burger, steak, friedchicken dan spagetty.
  6. Pasar senja : Dekat sungai, Semua makanan yang hanya disediakan ketika mulai senja sampai malam
  7. Pujasera Samador : Warung malam semua makanan yang disediakan selama 6 jam dari jam 18:00 sampai jam 12 malam
  8. Warung Ta Lepo : Nama Ta Lepo berarti duduk bersila di bawah lantai dan berbanyak. Istilah ini dikenal dengan "lesehan" Dinamakan warung agar bisa lebih mendekatkan diri pada konsumen. Konsep tata exterior dengan ciri khas bali, dihiasi dengan tanaman yang rindang dan sejuk, dikelilingi kolam ikan membuat suasana yang membuat kita betah. Ciri khas Warung Ta Lepo adalah dengan menu masakan khas Bali, lengkap dengan penyajian dan cara makan a la Bali. Anek masakan bumbu Bali, seperti Ayam Betutu, Sate be Pasih, Jukut Ares, Lawar Bali, Berengkes, Sate lilit, Nasi yasa, Jukut urap, Tum Bali dan msih banyak lagi.


Sumber : id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar