Moto: "Tanoh Habonaron Do Bona"
Peta lokasi Kabupaten Simalungun di Sumatra Utara
Koordinat: 02°36' - 03°18' LU dan 98°32' - 99°35'BT.
Gapura selamat datang di Kabupaten Simalungun
Provinsi | Sumatra Utara |
Dasar hukum | UU Nomor 7 Tahun 1956 |
Luas 4.372,86 km2
Demografi | |||
- Agama | Islam 57,26% Kristen 42,12% - Protestan 36,97% - Katolik 5,15% Buddha 0,24% Hindu 0,02% Lainnya 0,34%[4] | ||
- Kode area telepon | 0622 | ||
Pembagian administratif | |||
- Kecamatan | 32 | ||
- Kelurahan | 27 | ||
- Desa | 386 | ||
| |||
Kabupaten Simalungun adalah sebuah kabupaten di Sumatra Utara, Indonesia. Suku Batak Simalungun merupakan penduduk asli dari kabupaten ini. Ibu kota kabupaten telah resmi berpindah ke Raya pada tanggal 23 Juni 2008[5] dari Kota Pematangsiantar yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu.
Geografi
Kabupaten ini memiliki 32 kecamatan dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatra Utara. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Hatonduhan dengan luas 33.626 ha, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dengan luas 3.897 ha. Keseluruhan kecamatan terdiri dari 386 desa/nagori dan 27 kelurahan (2018).[3]
Batas wilayah
Kecamatan
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun terdiri dari 32 kecamatan yaitu:
Penduduk
Suku dan Agama
Tidak ada data resmi mengenai besaran jumlah etnis atau suku yang ada di kabupaten Simalungun. Namun, kabupaten ini merupakan kawasan yang dihuni oleh suku asli yaitu Suku Batak Simalungun. Selain Batak Simalungun, banyak juga terdapat suku Batak Toba yang dekat kawasan Danau Toba, dan sebagian Batak Karo, Batak Pakpak, dan Batak Angkola. Suku Jawa merupakan suku pendatang terbanyak di Kabupaten Simalungun, dan ada pula Melayu, Sunda, Minangkabau dan Tionghoa.
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kabupaten Simalungun, memeluk agama Islam, mencakup 57,27%. Banyak diantaranya tinggal jauh dari Danau Toba, seperti di kecamatan Bandar, kecamatan Bandar Huluan, kecamatan Bandar Masilam, kecamatan Bosar Maligas, kecamatan Gunung Malela, kecamatan Gunung Maligas, kecamatan Tapian Dolok, kecamatan Dolok Batunanggar dan kecamatan Ujung Padang. Umumnya masyarakat pendatang seperti dari etnis Jawa dan Minangkabau, Melayu yang banyak tinggal dikawasan tersebut, mayoritas adalah beragama Islam.[4]
Pemeluk agama Kristen mencakup 42,12% (Protestan 36,97% & Katolik 5,15%), yang dianut mayoritas Suku Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Pakpak. Mereka umumnya merupakan penduduk yang tinggal dekat kawasan Danau Toba, seperti kecamatan Pematang Silima Huta, kecamatan Purba, kecamatan Raya (Ibukota Kabupaten), kecamatan Haranggaol Horison, kecamatan Silimakuta, kecamatan Girsang Sipangan Bolon, kecamatan Dolok Panribuan, kecamatan Dolok Pardamean dan kecamatan Dolok Silau.
Ekonomi
Potensi ekonomi Kabupaten Simalungun sebagian besar terletak pada produksi pertaniannya. Produksi lainnya adalah hasil industri pengolahan dan jasa.
Pertanian dan Perkebunan
Perkebunan Teh Sidamanik
Kabupaten Simalungun menghasilkan antara lain 440.992 ton padi, 383.813 ton jagung, dan 336.555 ton ubi kayu yang menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai penghasil padi, jagung, dan ubi kayu terbesar di Sumatra Utara.[6] Produksi tanaman pangan lainnya yang cukup besar dari kabupaten ini adalah kedelai, kacang tanah, dan ubi jalar.
Tanaman perkebunan rakyat yang memberikan kontribusi sebesar 25,41% terhadap PDRB Simalungun antara lain karet, kelapa sawit, kopi, teh, aren, vanili, kelapa, cokelat, cengkih, kulit manis, kemiri, lada, dan pinang.
Pariwisata
Pada tahun 2012, industri pariwisata Simalungun bertumpu pada 10 hotel bintang dan 43 hotel melati. Jumlah hotel bintang tersebut adalah yang terbanyak kedua di Sumatra Utara setelah Kota Medan.
Sumber : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar