Provinsi Nusa Tenggara Timur
Luas 1.621 km²
Demografi | |
- Agama | Katolik (90.75%) Islam (6.87%) Kristen Protestan (2.23%) Hindu 0.15%[3] |
- Kode area telepon | 0384 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 12 Kecamatan |
Kabupaten Ngada adalah sebuah kabupaten di bagian tengah pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten adalah Bajawa. Luas wilayah 1.621 km² dengan jumlah penduduk 162.299 jiwa. Kabupaten Ngada memiliki tiga suku besar, yaitu Suku Nagekeo, Suku Bajawa dan Suku Riung.
Kecamatan
Wilayah Kabupaten Ngada dibagi menjadi 12 kecamatan, yaitu:
- Aimere
- Bajawa
- Bajawa Utara
- Golewa
- Golewa Barat
- Golewa Selatan
- Inerie
- Jerebuu
- Riung
- Riung Barat
- Soa
- Wolomeze
Demografi
Suku dan Bahasa
Kabupaten Ngada memiliki tiga suku besar, yaitu Suku Nagekeo, Suku Bajawa dan Suku Riung. Masing-masing suku ini mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri yang masih dipertahankan sampai saat ini, seperti rumah adat, bahasa yang berbeda satu sama lainnya, tarian, pakaian adat dan lain-lain. Dalam kebudayaan Ngada, rumah adat main peranan penting dalam pola kemasyarakatan. Seorang Ngada adalah bagian dari suatu rumah adat, berarti dari satu marga. Lambang marga berupa ukiran.[4] Daerah Ngada dimasukkan ke dalam World Heritage Tentative List UNESCO tanggal 19 Oktober 1995 dalam kategori "Kebudayaan.[5] Bahasa utama di daerah Ngada adalah bahasa Ngada.
Agama
Sebagian besar penduduk Kabupaten Ngada adalah beragama Kristen sebesar 92.98% dimana mayoritas adalah Katolik 90.75% dan Kristen Protestan 2.23%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 6.87%, dan Hindu 0,15%.
Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Ngada sebanyak 162.299 Jiwa terdiri dari 80.090 Laki-laki dan 82.209 Perempuan. Jumlah penduduk terbanyak dan terpadat berada di Kecamatan Bajawa dan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Wolomeze. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terjarang berada di Kecamatan Riung Barat.
Pariwisata
Wisata budaya
Kabupaten Ngada sangat terkenal di kalangan wisatawan asing yang tertarik dengan kebudayaan.[4] Beberapa kampung adat yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Ngada adalah:
- Kampung Bena di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebuu
- Kampung Wogo di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, di mana terdapat rumah adat dan peninggalan megalithik[5]
- Kampung Bela di Desa Beja, Kecamatan Bajawa
- Kampung Gurusina di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu
- Kampung Belaraghi di Desa Keligejo, Kecamatan Aimere
Wisata alam
Kabupaten Ngada memiliki banyak objek wisata dan potensi wisata alam yang lengkap mulai dari pantai, danau, air terjun, bukit, gunung hingga pemandian air panas. Berikut sejumlah objek wisata dan potensi wisata alam di Kabupaten Ngada:
- Taman Laut Nasional 17 Pulau Riung: Di tempat ini terdapat antara lain mawar laut, aneka jenis terumbu karang, Pulau Pasir Putih, kelelawar bakau di pulau Ontoloe, Mbou (Varanus riungnensis) yaitu Kadal Raksasa yang merupakan Binatang Purbakala, masih hidup secara alamiah di habitatnya hingga saat ini.
- Air terjun Ogi
- Air terjun Wae Roa
- Air terjun Wae Pua
- Air terjun Wae Waru
- Air terjun Wae Niba
- Air terjun Wae Laja
- Air terjun Soso
- Pantai Waewaru
- Pantai Enabhara
- Pantai Sewowoto
- Gunung Inerie
- Bukit Wolobobo
- Permandian Air Panas Mengeruda
- Danau Wawomudha
- Ekowisata Lekolodo
Ekonomi
Perikanan
Kabupaten Ngada memiliki wilayah perairan/ laut yang sangat potensial baik di pantai utara yaitu Laut Flores (Kecamatan Riung), maupun pantai laut selatan yaitu Laut Sawu masing-masing Kecamatan Golewa Selatan dan Kecamatan Aimere. Kekayaan laut yang utama yaitu ikan, Lobster, rumput laut dan mutiara. Sumber daya perikanan dan kelautan di Kabupaten gada memiliki garis pantai sepanjang 219 km dengan rincian: Pantai utara 105 Km, pantai selatan 114 Km. Sesuai PP nomor 25 tahun 1999, luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten hanya mencapai 4 mil laut.
Luas wilayah perairan Laut sebesar 344.363 Ha dengan potensi lestari sebanyak 10.334,82 Ton/tahun yang terdiri dan potensi ikan Pelagis sebanyak 6.717,63 Ton dan ikan Demersal sebanyak 3.617,18 ton. Sampai dengan Tahun 2000 tingkat pemanfaatannya baru mencapai 55,51 ton dan sisanya dan perairan umum serta budidaya, dengan jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) sebanyak 1.101 Rumah Tangga yang terdiri dan 989 Rumah Tangga Perikanan Nelayan dan 131 Rumah Tangga Perikanan Budidaya. Dan jumlah tersebut yang berstatus sebagai Nelayan Penuh sebanyak 265 orang dan176 orang sebagai Nelayan Sambilan.
Pertambangan
Jenis potensi pertambangan, lokasi dan jumlah kandungannya masing-masing, terinci sebagai berikut:
Besi/ Mangan lokasi: Mbong Milong- Riung 1.359 Ha, Emas Lokasi: Rawangkalo, Wangka, Lindi 1.177.100 Ha (5.789 ton),Perak, Belerang Lokasi:Mataloko 30 Ha, Tembaga 33.088 %, Pasir Besi 65 Ha, Pasir dan Batu Lokasi:Naru, Aimere 908.209.977 M3, Tanah Liat Lokasi:Bomari-Langa 30.512.619 M3, Marmer Lokasi:Sambinasi, Rawangkalo, Wangka 15.452.336 M3, Granodiort 339.000.000 M3, Zeolit 266.721.653 M3, Batu Permata / 1/2, Permata 1.00.000 M3
Perkebunan
Kabupaten Ngada memiliki potensi perkebunan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Beberapa jenis komoditi andalan yang dikembangkan di Kabupaten Ngada adalah: Kopi, Kakao, Jambu Mete, Kemiri, Kelapa, Cengkih, Vanili dan Merica. Luas lahan kering potensial: 98.100 ha, fungsional seluas 47.943 ha sedangkan sisanya adalah sebesar 50.157 ha belum dimanfaatkan.
Sumber : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar