Minggu, 07 Juni 2020

Profil Kabupaten Majalengka


Lambang Kabupaten Majalengka
Lambang Kabupaten Majalengka
Moto: "Sindangkasih Sugih Mukti"


Locator kabupaten majalengka.png
Peta lokasi Kabupaten Majalengka di Jawa Barat
Koordinat: 6°50′0″S 108°10′0″E / 6.833333°S 108.166667°E
 
Provinsi Jawa Barat
Ibu kota Majalengka
Luas 1.204,24 km2
Demografi
- Bahasa Sunda, Indonesia
- Kode area telepon 0233
- Bandar udara Bandar Udara Internasional Kertajati
Pembagian administratif
- Kecamatan 26
- Kelurahan 319 desa, 13 kelurahan

Situs web www.majalengkakab.go.id


Kabupaten Majalengka adalah sebuah kabupaten di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Majalengka.
Majalengka juga nama yang sama digunakan dengan nama Kabupaten yang terletak di Jawa Barat. Sebagai Kota Kabupaten sudah tentu daerah ini mempunyai sejarah serta asal-usulnya sendiri. Hampir setiap orang Majalengka Percaya bahwa Majalengka berasal dari bahasa Cirebon yaitu dari kata Majae dan Langka, kata "Maja-e" artinya Buah Maja-nya, sedang kan kata "Langka" artinya Hilang[4] atau tidak ada.

Sejarah


Pada zaman kerajaan Hindu-Buddha sampai dengan abad ke-15, di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 3 kerajaan:
  1. Kerajaan Talaga Manggung dipimpin oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung
  2. Kerajaan Rajagaluh dipimpin oleh Prabu Cakraningrat
  3. Kerajaan Sindangkasih, dipimpin oleh seorang puteri bernama Nyi Rambut Kasih
Terdapat banyak cerita rakyat tentang ke-3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs, makam-makam dan benda-benda purbakala, yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah.

 

Masa Penjajahan Belanda

 

Pembentukan Kabupaten Maja.

 

Tahun 1819 dibentuk Karesidenan Cirebon yang terdiri atas Keregenaan (Kabupaten) Cirebon, Kuningan, Bengawan Wetan, Galuh (Ciamis Sekarang) dan Maja. Kabupaten Maja adalah cikal bakal Kabupaten Majalengka. Pembentukan Kabupaten Maja berdasarkan Besluit (Surat Keputusan) Komisaris Gubernur Jendral Hindia Belanda No.23 Tanggal 5 Januari 1819. Kabupaten Maja adalah gabungan dari tiga distrik yaitu. Distrik Sindangkasih, Distrik Talaga, dan Distrik Rajagaluh. Kabupaten Maja beribu kota di Kota Kecamatan Maja sekarang. Bupati pertama Kabupaten Maja adalah RT Dendranegara. Kabupaten Maja mencakup wilayah Talaga, Maja, Sindangkasih, Rajagaluh, Palimanan dan Kedondong.
 

Perubahan Nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka.

 

Tanggal 11 Februari 1840, keluar surat Staatsblad No.7 dan Besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda No.2 yang menjelasakan perpindahan Ibu kota Kabupaten ke Wilayah Sindangkasih yang kemudian diberi nama 'Majalengka', kemudian nama Kabupaten disesuaikan dengan nama ibu kota kabupaten yang baru, dari Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka. Pemberian nama Majalengka atau dari mana asal usul Majalengka masih menjadi misteri, Nama Majalengka menurut Legenda adalah ucapan ‘Majane Langka” dari pasukan Cirebon serta Pangeran Muhammad dan Siti Armilah ketika tidak menemukan buah Maja setelah Hutan Pohon Maja dihilangkan oleh Nyi Rambut Kasih, Ratu Kerajaan Sindangkasih. Dalam Buku Sejarah Majalengka Karya N. Kartika yang mewawancarai Budayawan Ayatrohaedi, Nama Majalengka bila diartikan dalam bahasa Jawa Kuno yaitu kata ‘Maja’ merupakan nama buah dan kata ‘Lengka’ yang berati pahit, jadi kata 'Majalengka' adalah nama lain dari kata Majapahit. Majalengka sebagai ibu kota kabupaten selanjutnya semakin dikuatkan dengan adanya Surat Staatsblad, 1887 No. 159 mengatur dan menjelaskan tentang batas-batas wilayah dari Kota Majalengka.

 

Masa Penjajahan Jepang

 

Masa penjajahan Jepang (1942-1945) di Majalengka ditandai dengan adanya eksploitasi romusha dan pembangunan Lapangan Terbang Militer Jepang di Kawasan Ligung. Lapangan terbang ini diselesaikan pada tahun 1944, dan pasukan Jepang dari sana terbang untuk melakukan operasi militer di Burma (Myanmar) pada tahun 1945

Geografis


Secara geografis Kabupaten Majalengka terletak di bagian timur Propinsi Jawa Barat. Kabupaten Majalengka terletak pada titik koordinat yaitu Sebelah Barat 108° 03' - 108° 19 Bujur Timur, Sebelah Timur 108° 12' - 108° 25 Bujur Timur, Sebelah Utara 6° 36' - 5°58 Lintang Selatan dan Sebelah Selatan 6° 43' - 7°44.

 

Batas Wilayah

 

Bagian Utara wilayah kabupaten ini merupakan dataran rendah, sementara wilayah tengah berbukit-bukit dan wilayah selatan merupakan wilayah pegunungan dengan puncaknya Gunung Ceremai yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan serta Gunung Cakrabuana yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Sumedang. Secara administratif berbatasan dengan:

 

Topografi dan Geografi

 

Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian selatan berupa pegunungan. Gunung Ciremai (3.076 m) berada di bagian timur, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Kuningan. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat, dan merupakan taman nasional, dengan nama Taman Nasional Gunung Ciremai
Keadaan geografi khususnya morfologi dan fisiografi wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya, dengan distribusi sebagai berikut:
Morfologi dataran rendah yang meliputi Kecamatan Kadipaten, Kasokandel, Panyingkiran, Dawuan, Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding dan Palasah. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara 20–100 m di atas permukaan laut (dpl), kecuali di Kecamatan Majalengka tersebar beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15%-25%.
Morfologi berbukit dan bergelombang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan, Kecamatan Maja, sebagian Kecamatan Majalengka. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15-40%, dengan ketinggian 300–700 m dpl.
Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar Gunung Ciremai, sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Sindang, Talaga, sebagian Kecamatan Sindangwangi, Cingambul, Banjaran, Bantarujeg, Malausma dan Lemahsugih dan Kecamatan Cikijing bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara 400–2000 m di atas permukaan laut.

 

Geologi

 

Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan, terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17.162 Ha (14,25%), Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies seluas 23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51.650 Ha (42,89%), Pliocene Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha (0,15%), Eosene seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283 Ha (8,54%). Jenis-jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam, secara umum jenis tanah terdiri atas Latosol, Podsolik, Grumosol, Aluvial, Regosol, Mediteran, dan asosianya. Jenis-jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian.

 

Hidrologi

 

Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi sumber daya air tersebut meliputi:
Air permukaan, seperti mata air, sungai, danau, waduk lapangan atau rawa, Air tanah, seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan. Sungai yang besar di antaranya adalah Cilutung, Cijurey, Cideres, Cikeruh, Ciherang, Cikadondong, Ciwaringin, Cilongkrang, Ciawi dan Cimanuk.

 

Iklim

 

Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2.400 mm-3.800 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 11 hari/bulan. Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara, kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3-6 knot (1 knot =1.285 m/jam).


Kecamatan


Kabupaten Majalengka terdiri dari 26 Kecamatan, yang terbagi atas 330 Desa dan 13 Kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten berada di Kecamatan Majalengka. Berikut adalah kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Majalengka:
  1. Kecamatan Argapura
  2. Kecamatan Banjaran
  3. Kecamatan Bantarujeg
  4. Kecamatan Cigasong
  5. Kecamatan Cikijing
  6. Kecamatan Cingambul
  7. Kecamatan Dawuan
  8. Kecamatan Jatitujuh
  9. Kecamatan Jatiwangi
  10. Kecamatan Kadipaten.
  11. Kecamatan Kasokandel
  12. Kecamatan Kertajati
  13. Kecamatan Lemahsugih
  14. Kecamatan Leuwimunding
  15. Kecamatan Ligung
  16. Kecamatan Maja
  17. Kecamatan Majalengka
  18. Kecamatan Malausma
  19. Kecamatan Palasah
  20. Kecamatan Panyingkiran
  21. Kecamatan Rajagaluh
  22. Kecamatan Sindang
  23. Kecamatan Sindangwangi
  24. Kecamatan Sukahaji
  25. Kecamatan Sumberjaya
  26. Kecamatan Talaga

 

Demografi


Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan BPS Kabupaten Majalengka adalah 1.180.774 Jiwa terdiri dari 590.038 jiwa penduduk laki-laki dan 590.736 jiwa penduduk perempuan. Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun adalah 981 jiwa/km². Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan 2.087 jiwa/km². Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak adalah:
  1. Kecamatan Jatiwangi: 83.450 jiwa.
  2. Kecamatan Majalengka: 69.946 jiwa.
  3. Kecamatan Cikijing: 60.581 jiwa.
  4. Kecamatan Lemahsugih: 57.928 jiwa.
  5. Kecamatan Sumberjaya: 57.353 jiwa.
Mayoritas Masyarakat Majalengka berasal dari etnis Sunda. Bahasa yang digunakan Bahasa Sunda, akan tetapi memiliki perbedaan beberapa arti dan kosakata dengan Bahasa Sunda di Kawasan Priangan. Bahasa Sunda di Majalengka merupakan bahasa Sunda dialek Tengah Timur. Dibeberapa wilayah Majalengka masyarakatnya merupakan Etnis Cirebon/Wong Cerbon dan menggunakan bahasa Cirebon, seperti di utara dan Timur Jatitujuh, Kertajati, Ligung, Sumberjaya dan Desa Patuanan di Kecamatan Leuwimunding.

Kesenian dan Budaya


Sebagai wilayah yang dilalui oleh dua kebudayaan besar yaitu Sunda & Cirebon maka Kabupaten Majalengka memiliki keragaman seni budaya yaitu

Makanan Khas dan Oleh-oleh



Objek Wisata


Wisata Air Terjun

 

Curug Santang, Majalengka
  1. Curug Muara Jaya: Desa Argamukti Kecamatan Argapura.
  2. Curug Sawer: Desa Argalingga Kecamatan Argapura.
  3. Curug Sempong: Desa Sidamukti Kecamtan Majalengka.
  4. Curug Tonjong: Desa Teja Kecamatan Rajagaluh.
  5. Curug Baligo: Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi.
  6. Curug Cipeuteuy: Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi.
  7. Curug Leles: Desa Lengkong Kulon Sindangwangi.
  8. Curug Emas/Cilutung: Desa Campaga Kecamatan Talaga.
  9. Curug Santang: Desa Argalingga Kecamatan Argapura.

 

Wisata Danau

 

  1. Situ Sangiang: Desa Sangiang Kecamatan Banjaran.
  2. Situ Cipadung: Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh.
  3. Situ Cipanten: Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang.
  4. Situ Cikuda: Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi.
  5. Situ Cibulakan: Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi
  6. Talaga Herang: Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi.
  7. Talaga Nila: Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi.

 

Wisata Panorama Alam

 

Lembah Panyaweuyan, Majalengka
  1. Taman Buana Marga: Desa Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih.
  2. Perkebunan Teh Cipasung: Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih.
  3. Panorama Cikebo: Desa Anggrawati Kecamatan Maja dan Desa Sagara Kecamata Argapura.
  4. Panorama Panyaweuyan: Desa Tejamulya Kecamatan Argapura.
  5. Panorama Ciinjuk: Desa Cipulus Kecamatan Cikijing.
  6. Panorama Jahim: Desa Cintaasih Kecamatan Cingambul.
  7. Bendungan Rentang: Desa Randegan Kulon Kecamatan Jatitujuh.
  8. Wana Wisata Gunung Panten: Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka.
  9. Teras Sawah Payung: Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh.

 

Wisata Sejarah dan Budaya

 

Detail Rumah Adat Panjalin
  1. Museum Talaga Manggung: Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga.
  2. Rumah Adat Panjalin: Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya.
  3. Patilasan Prabu Siliwangi: Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh.
  4. Situs Sanghyang Lingga: Desa Banjaran Kecamatan Banjaran.
  5. Situs Gunung Ageung: Desa Cipasung Kesamatan Lemahsugih.
  6. Makam Pangeran Muhammad: Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka.
  7. Patilasan Nyi Rambutkasih: Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka.
  8. Makam Siti Armilah: Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka.
  9. Makam Sunan Parung: Desa Sangiang Kecamatan Banjaran.
  10. Makan Sunan Wanaperih: Desa Kagok Kecamatan Banjaran.

 

Wisata Minat Khusus

 

  1. Wisata Paralayang Gunung Panten: Kelurahan Munjul Kecamatan Majalengka.
  2. Sirkuit Grasstrack Buahlega: Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka.
  3. Sirkuit Motorcross Gagaraji: Desa Pangkalan Pari Kecamatan Jatitujuh.
  4. Pendakian Gunung Ciremai: Desa Argamukti Kecamatan Argapura.
  5. Bumi Perkemahan Cipanten: Desa Argalingga Kecamatan Argapura.
  6. Bumi Perkemahan Awilega: Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi.
  7. Bumi Perkemahan Leles: Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi.
  8. Kolam Renang Rajawali: Desa Liangjulang Kecamatan Kadipaten.
  9. Kolam Renang Tirta Indah: Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi.
  10. Kolam Renang Jembar Waterpark: Desa Ranji Wetan Kecamatan Kasokandel.
  11. Jatiwangi Art Factory, Desa Wisata Jatisura: Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi.
  12. Waterboom Tohaga Indah: Desa Burujulkulon Kecamatan Jatiwangi.

 

Putera Daerah

 



Sumber : id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar